sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Stok terbatas, harga pangan merangkak naik

Fadli Zon menduga, harga bawang putih yang naik serta kosongnya stok terjadi karena importir memainkan harga.

Mona Tobing
Mona Tobing Rabu, 11 Apr 2018 11:55 WIB
Stok terbatas, harga pangan merangkak naik

Jelang datangnya bulan Ramadhan, harga sejumlah komoditas bahan pokok mulai merangkak naik. Stok yang terbatas di sejumlah daerah membuat harga pangan kian mahal.  

Pekan ini, harga bawang putih pekan ini mencapai Rp 40.000 per kilogram (kg) dari harga normalnya Rp 30.000 per kg. Lonjakan harga di Aceh dan Jakarta karena pasokannya tidak sesuai dengan permintaan pasar. 

Pasokan bawang putih impor yang datang berkurang dua kali lipat menjadi tiga kontainer di Pasar Induk Kramat Jati dari sebelumnya mencapai tujuh kontainer. Mengapa kondisi ini terjadi? Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menuding bahwa kondisi ini terjadi karena adanya kartel bawang putih yang dilakukan 13 importir bawang putih yang dapat mengatur harga bawang putih. 

Selain bawang putih, harga cabai rawit juga makin pedas. Apabila harga cabai rawit di Ambon sebesar Rp 35.000 per kg, kini harganya mencapai Rp 45.000 per kg. Kondisi terjadi lagi-lagi karena pasokan yang minim. 

Tidak ketinggalan harga ikan yang merangkak naik karena terbatasnya pasokan ikan segar dari nelayan di Lampung. Sejumlah pedagang di pasar Gudang Lelang menyebut faktor cuaca menyebabkan terbatasnya pasokan ikan. 

Seperti dilansir Antara, harga ikan tenggiri sebelumnya Rp 75.000 per kg, kini mencapai Rp 95.000 per kg. Padahal jenis ikan ini paling banyak dicari warga sebagai bahan baku pembuatan pempek, tekwan dan bakso ikan. 

Rata-rata harga ikan naik sebesar Rp 10.000 per kg, misalnya ikan selayar menjadi Rp 50.000 per kg. Lalu ikan kembung sate menjadi Rp 60.000 per kg. Kemudian ikan bawal hitam menjadi Rp 50.000 per kg. Akibat kenaikan harga ikan ini, sebagian pedagang memilih berhenti berjualan sampai pasokan ikan kembali normal. 

 

Tindak yang menimbun

Sponsored

Berlainan dengan kondisi di pasar, Kementerian Perdagangan justru mengklaim harga komoditas bahan pokok di sejumlah daerah di Tanah Air stabil. Stok juga disebut cukup untuk menyambut Ramadhan dan Lebaran.

Staf Ahli Hubungan Internasional Menteri Perdagangan Dody Edward di Padang, pada Rabu (11/4) mengatakan, pemerintah memastikan saat puasa dan Lebaran harga kebutuhan pokok stabil dan stok cukup. Hal ini berkaca saat melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Raya Padang bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno untuk meninjau harga kebutuhan pokok.

"Kami akan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait seperti Bulog untuk menjaga agar harga tetap terkendali," tukas Dody seperti dikutip Antara.

Bila ada kekurangan stok beras Bulog akan menggelar operasi pasar dan untuk stok daging juga mengandeng asosiasi terkait. Hasil inspeksi ke beberapa tempat harga kebutuhan pokok stabil dan stok mencukupi.

Kepada pedagang, Dody mengimbau untuk menjual harga bahan pokok sesuai dengan harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah. Dody mengklaim tahun lalu saat puasa dan lebaran harga pangan stabil dan terkendali.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan satuan tugas pangan akan mengawal upaya menjaga pasokan dan harga kebutuhan pokok. Apabila,  terjadi kenaikan harga tim di lapangan akan mencari informasi terjadi kenaikan harga. Kalau barangnya tidak ada pemerintah akan langsung kirim barang tersebut. 

Khusus untuk beras, Mendag sudah meminta adanya pendistribusian ke daerah daerah. Pertengahan bulan April seluruh pedagang beras di pasar tradisional wajib menjual beras medium dengan harga eceran tertinggi. 

Ia meminta jika tidak ada pasokan beras segera dilaporkan kepada pihaknya. "Kalau tidak ada pasokan barangnya, kami siapkan melalui Bulog. Jadi tidak ada alasan tidak ada barang, kalau dia tidak mau jual, kita colek, mau gak dipanggil ke polsek seharian," Enggar.

Berita Lainnya
×
tekid