sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Studi terbaru: Vaksin Covid-19 efektif cegah perawatan dan kematian

Studi mengamati kasus konfirmasi positif, perawatan, dan kematian karena Covid-19 pada tiga kelompok nakes.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Kamis, 12 Agst 2021 12:13 WIB
Studi terbaru: Vaksin Covid-19 efektif cegah perawatan dan kematian

Vaksinasi vaksin Covid-19 terbukti mampu menurunkan risiko terinfeksi virus SARS-Cov-2 serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan (nakes). Kesimpulan ini merupakan hasil studi terbaru yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) tentang evaluasi efektivitas vaksin Covid-19.

Studi tersebut dilakukan terhadap 71.455 nakes di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sampel terdiri perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya periode Januari-Juni 2021.

Studi mengamati kasus konfirmasi positif, perawatan, dan kematian karena Covid-19 pada tiga kelompok nakes, yaitu mereka yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama, vaksin lengkap (dosis kedua), dan yang belum divaksin. 

Para nakes mayoritas mendapatkan vaksin Sinovac. Saat laporan diturunkan, ada 143.000 SDM kesehatan di Jakarta telah divaksin dosis pertama dan 125.431 divaksin lengkap.

Studi dilakukan dalam kondisi pandemi yang dinamis. Pangkalnya, terjadi beberapa peningkatan kasus Covid-19 serta dinamika komposisi variants of concern atau adanya mutasi varian Delta baik di wilayah Jakarta maupun nasional sepanjang Januari-Juni 2021.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan, sebanyak 5% dari nakes yang divaksin lengkap dilaporkan terkonfirmasi Covid-19 pada April-Juni 2021. Jumlah ini lebih besar dibandingkan nakes yang terpapar periode Januari-Maret 2021, hanya 0.98%. 

Namun demikian, sambungnya, jumlah nakes yang telah divaksin lengkap dan harus dirawat jauh lebih rendah (0,17%) ketimbang mereka yang belum divaksin (0,35%). Hal tersebut menunjukkan vaksin Covid-19 yang digunakan efektif terhadap mutasi virus.

"Sampai saat ini, belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa melindungi kita dari virus varian baru ini. Vaksin yang digunakan masih efektif," tegasnya, mengutip situs web Kemenkes, Kamis (12/8).

Sponsored

Efektivitas juga terlihat pada kejadian kematian akibat Covid-19. Jumlah nakes yang meninggal dan belum divaksin relatif lebih besar daripada yang sudah divaksin lengkap. Nakes yang mendapat vaksin dosis pertama dan meninggal juga lebih banyak dari yang menerima dosis lengkap.

Dalam dua periode observasi pada Januari-Maret dan April-Juni 2021 terlihat proporsi kasus meninggal karena Covid-19 pada nakes yang belum divaksin (0,03%) tidak berbeda dengan nakes yang telah divaksin dosis pertama (0,03%). 

Sedangkan vaksinasi dosis lengkap melindungi nakes dari risiko kematian dengan rasio 0,001% pada periode Januari-Maret 2021 dan 0,01% pada periode April-Juni 2021. Data itu, kata Nadia, memperlihatkan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dapat diandalkan buat melindungi nakes dari risiko perawatan dan kematian akibat infeksi Covid-19. 

Efektivitas vaksin Covid-19 dosis lengkap dalam mencegah infeksi pada Januari-Maret sebesar 84%. Artinya, hanya 2 dari 10 orang nakes yang telah divaksin lengkap berpeluang terinfeksi Covid-19.

"Ini menunjukkan vaksinasi berperan memperlambat risiko infeksi Covid-19. Tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap relatif memiliki ketahanan yang lebih lama untuk tidak terinfeksi ketimbang tenaga kesehatan yang belum divaksinasi," ujarnya.

Pada periode April-Juni 2021, ada 474 tenaga kesehatan yang dirawat karena terinfeksi Covid-19. Namun, mereka yang divaksin lengkap tidak banyak yang dirawat atau jumlah yang dirawat berkurang hingga 6 kali lebih rendah, turun dari 18% ke 3,3%.

Lama perawatan nakes yang divaksinasi relatif lebih singkat, 8 hingga 10 hari. Sementara nakes yang belum divaksinasi memerlukan waktu perawatan 9-12 hari. 

Dari total nakes yang dirawat, 2,3% memerlukan perawatan intensif di ICU. Sebagian besar (91%) dari nakes yang memerlukan perawatan intensif adalah mereka yang belum divaksin atau baru mendapatkan vaksinasi satu dosis.

Meskipun sudah divaksin, Nadia berpesan, tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. "Karena kemungkinan untuk terpapar virus tetap ada, namun kemungkinan penderita gejala parah kian kecil."

Berita Lainnya
×
tekid