sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Surat Ahok: Ahokers tak perlu jemput saya saat bebas

Terpidana penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menulis surat untuk para pendukungnya yang disebut Ahokers dari dalam penjara.

Sukirno
Sukirno Kamis, 17 Jan 2019 20:40 WIB
Surat Ahok: Ahokers tak perlu jemput saya saat bebas

Terpidana penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menulis surat untuk para pendukungnya yang disebut Ahokers dari dalam penjara.

Ahok menulis curahan hati melalui  surat pada Kamis (17/1) yang diunggah di akun Instagram terverifikasi @basukibtp. Ahok berterima kasih atas dukungan Ahokers selama ini.

"Tidak pernah dalam pengalaman hidup saya bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah-buahan, pakaian, buku-buku, dan lain-lain dari saudara-saudara," tulis Ahok mengawali suratnya.

Menurut Ahok, pemberian itu  lebih baik dari pada emas dan perak, maupun kekayaan yang besar. 

Dia mengaku mendengar ada orang yang ingin menyambut hari kebebasan Ahok dari Rutan Mako Brimob. Bahkan, kata dia, ada orang-orang yang mau menginap di depan Mako Brimob.

"Saya bebas tanggal 24 Januari 2019 adalah hari Kamis, hari orang-orang bekerja. Jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara yang mau mencari nafkah," urainya.

Untuk itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyarankan demi kebaikan dan ketertiban umum, serta untuk menolongnya, sebaiknya tidak ada penyambutan dan bahkan hingga menginap.

Pilkada dan penjara

Sponsored

Mantan kader Partai Golkar dan Gerindra itu bersyukur kepada Tuhan, Allah yang menciptakan langit dan bumi. Syukur itu dipanjatkan lantaran Ahok ditahan di Mako Brimob.

"Saya bersyukur diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017. Jika saya terpilih lagi di Pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja," kata dia.

Ahok mengatakan, di penjara, dia belajar menguasai diri seumur hidupnya. Sedangkan, menguasai Balai Kota hanya 5 tahun.

"Saya jika ditanya, jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako Brimob untuk belajar 2 tahun dengan remisi 3,5 bulan untuk bisa menguasai diri seumur hidupku," urainya.

Bagi Ahok, jika dirinya terpilih lagi sebagai Gubernur DKI saat itu, dia memperkirakan akan semakin arogan, kasar, dan bisa menyakiti hati banyak orang.

Melalui suratnya, Ahok menyampaikan permohonan maaf kepada Ahokers, PNS DKI Jakarta, hingga para pembencinya, atas segala tutur kata, sikap, perbuatan, yang sengaja dan tidak disengaja.

"Saya mohon maaf, dan saya keluar dari sini dengan harapan, panggil saya BTP, bukan Ahok," kata dia.

Sementara itu, Ahok juga menyoroti gelaran pesta demokrasi Pemilu dan Pilpres 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019.

Dia mengimbau kepada seluruh Ahokers agar tidak ada yang golput. Penegakan empat pilar bernegara diperlukan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Caranya, dengan memilih partai politik yang mau menegakkan empat pilar tersebut di seluruh Indonesia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid