Survei, 53% warga sangat puas atas demokrasi di Indonesia

Survei nasional Indikator Politik Indonesia mencatat mayoritas publik mengaku cukup puas terhadap pelaksanaan demokrasi, yakni sebesar 53,7%. Survei tersebut digelar selama kurang lebih sepekan yakni 13-17 April 2021.

Kenaikan kepuasan terhadap demokrasi itu muncul seiring upaya pemulihan ekonomi. "Yang puas atau sangat puas, per April sebanyak 53,7%," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis daring, Selasa (4/3).

Data Indikator Politik per April 2021 mencatat, tingkat kepuasan terhadap pelaksanaan demokrasi sebagai berikut: sangat puas 1,1%, puas 52,6%, kurang puas 35,8%, tidak puas sama sekali 6,6%, tidak tahu dan tidak menjawab 3,8%.

Jika dibanding tahun lalu, Burhanuddin menyebut tingkat kepuasan publik terhadap pelaksanaan demokrasi sangat fluktuatif. Pada Februari 2020 misalnya, tingkat kepuasan sangat tinggi yakni 75,6%. Namun, ketika Indonesia dihantam Covid-19, tingkat kepuasan turun drastis yakni sebesar 49,5%.

"Sempat naik pada saat PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dilonggarkan, naik menjadi 68,3%. Kemudian turun lagi ketika mulai ketat. Nah, ada penjelasan ekonomi yang menarik di sini. Pada saat PSBB dilonggarkan, memberi ekspektasi kepada masyarakat bawah. Namun faktanya masyarakat kelas atas cenderung saving money," jelas dia.

Melihat fakta ini, menurut Burhanuddin, tingkat kepuasan publik terhadap pelaksanaan demokrasi terjadi seiring adanya penguatan ekonomi. "Jadi ini pesan penting bagi pemerintah, kalau mau (demokrasi) puas, isu ekonomi naik terus. Karena ekonomi tidak bisa dilepaskan dari kondisi demokrasi," ungkap Burhanuddin.

Terkait kondisi politik, lanjutnya, mayoritas masyarakat mengatakan dalam kondisi baik. Rinciannya, sangat puas 0,8%, puas 29,2%, sedang 41,5%, buruk 20,2%, sangat buruk 1,9% dan tidak tahu/tidak menjawab 6,3%. "Masih banyak yang mengatakan baik meski lebih banyak yang mengatakan sedang," jelas dia.

Survei nasional Indikator Politik Indonesia ini digelar selama sepekan, yakni 13 hingga 17 April 2021. Total sampel sebesar 1.200 dari 206. 983 responden yang dikumpulkan selama 2 tahun dari seluruh provinsi. Adapun margin of error sekitar 2,9%, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.