sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei: Jokowi bekerja tanpa melibatkan Ma'ruf Amin

Hanya 36% responden menyatakan puas dengan kinerja Ma’ruf Amin.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Sabtu, 10 Apr 2021 14:59 WIB
Survei: Jokowi bekerja tanpa melibatkan Ma'ruf Amin

Terjadi ketimpangan antara tingkat kepuasan responden terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. 

Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan sebesar 56% responden menyatakan puas dengan kinerja Jokowi. Lalu, 37% responden menyatakan tidak puas. Sementara itu, hanya 36% responden menyatakan puas dengan kinerja Ma’ruf Amin, sedangkan 51% menyatakan tidak puas.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurni Syah menyebut, kinerja Ma’ruf Amin kurang disorot media. Hal itu menyebabkan tingkat kepuasan publik terhadap pasangan Jokowi itu merosot.

Di bidang sosial, 40% responden menyatakan puas terhadap kinerja Ma’ruf Amin. Namun, 54% responden tidak puas.

Di bidang ekonomi, 29% responden menyatakan puas kinerja Ma’ruf Amin. Akan tetapi, 62% responden tidak puas. Lalu, di bidang politik-hukum, 38% responden menyatakan puas kinerja Ma’ruf Amin. Namun, 47% responden tidak puas.

“Bahwa kerja kolektif antara Presiden (Jokowi) dan Wakil Presiden (Ma’ruf Amin) itu betul-betul tidak terlihat di masyarakat. Orang sekarang melihat bahwa Presiden Jokowi bekerja tidak melibatkan wakil presiden. Begitu juga wakil presiden bekerja tapi mungkin tidak berani menunjukkan ke publik, sehingga tidak diketahui,” tutur Dedi dalam diskusi virtual, Sabtu (10/4).

Ia pun menilai, kinerja Jokowi lebih cenderung dilihat sebagai sosok presiden, bukan sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan.

“Jadi, sebetulnya secara tidak langsung, orang menganggap puas terhadap presiden itu rujukannya memang personal. Artinya, karena Jokowinya, bukan karena berkaitan dengan kerja kolektif antar menteri, kemudian koordinasi yang baik dan bagaimana mengimplementasikan program kerja,” ujar Dedi.

Sponsored

Survei IPO ini dilakukan dalam periode 10 hingga 22 Maret 2021. Survei ini menggunakan metode pengukuran uji kesalahan (sampling error) 2,50%, dengan tingkat akurasi data 97%. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (pengambilan sample bertingkat). Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1.200 sample yang tersebar secara proporsional pada seluruh provinsi di Indonesia.

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid