sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei KPAI: 88% responden anak bersedia divaksin Covid-19

Survei ini juga menemukan 9% responden merasa ragu dan 3% menolak.  

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Selasa, 31 Agst 2021 08:37 WIB
Survei KPAI: 88% responden anak bersedia divaksin Covid-19

Berdasarkan survei persepsi peserta didik tentang vaksinasi anak usia 12-17 tahun, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan, 88% responden bersedia divaksin Covid-19. Lalu, 9% responden merasa ragu, dan 3% menolak.  

Namun, hanya 36% responden bersedia yang sudah divaksin Covid-19. Kemudian, sebesar 64% responden bersedia yang belum divaksin Covid-19. Dari jumlah 6% yang belum divaksin tersebut, 57% di antaranya menyatakan belum divaksin Covid-19, karena belum mendapatkan kesempatan.

“Kemungkinan data ini menggambarkan bahwa ada persoalan vaksinasi anak yang belum merata di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8).

Sebesar 47% responden menyatakan, bersedia divaksin Covid-19 karena ingin tubuhnya memiliki antibodi, sehingga jika terinfeksi gejalanya menjadi ringan. Kemudian, sebesar 25% responden menyatakan bersedia divaksin Covid-19 dengan alasan ingin memiliki kekebalan terhadap Covid-19. Lalu, 24% responden menyatakan bersedia divaksin Covid-19 agar bisa segera mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Sebab, pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat ini diilai kurang efektif dan susah dimengerti. Terakhir, sebesar 2% responden mengaku dibujuk orang tuanya dengan merasa bahwa divaksin Covid-19 adalah kewajiban agar bisa bepergian kemana saja dan akses bantuan sosial dari pemerintah.

Sponsored

Sementara itu, 37% responden menyatakan tidak bersedia divaksin Covid-19 karena khawatir efek samping. Lalu, 15% responden merasa tidak perlu divaksin Covid-19 asalkan tetap bisa menerapkan protokol kesehatan. Kemudian, 10% responden mengaku menolak karena memiliki komorbid. Sedangkan 8% responden menyatakan menolak divaksin Covid-19 karena tidak yakin dengan merek tertentu. Serta, 8% responden menolak divaksin Covid-19 karena masih tetap bisa terinfeksi. Terakhir, 7% responden menyatakan menolak divaksin Covid-19 disebabkan tidak diizinkan orang tua.

“Meskipun angka yang tidak bersedia divaksin  hanya 3% dari 86.286 responden, namun hal tersebut tetap perlu menjadi pertimbangan untuk ditindaklanjuti pemerintah, misalnya melalui pendekatan berbasis sekolah/madrasah yang melibatkan pendidik di sekolah,” ucapnya.

Survei KPAI tersebut menggunakan aplikasi google form yang diikuti 86.286 responden dari jenjang pendidikan SD/MI/SLB mencapai 10%. Lalu, 40% responden berasal dari jenjang pendidikan SMP/MTs/SLB, serta 50% responden MA/SMA/SLB. Responden berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Bahkan, mengikut sertakan peserta didik dari sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Singapura dan SILN Filipina. Survei tersebut digelar pada 3-9 Agustus 2020. 

Berita Lainnya
×
tekid