sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei SMRC: Hanya 37% warga yang bersedia vaksinasi Covid

Data survei SMRC dilakukan terhadap 1.202 responden yang dipilih secara acak.

Firda Junita
Firda Junita Selasa, 22 Des 2020 17:02 WIB
Survei SMRC: Hanya 37% warga yang bersedia vaksinasi Covid

Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) merilis hasil survei nasional bertajuk “Kepercayaan Publik Nasional Terkait Vaksin dan Vaksinasi Covid-19” pada Selasa (22/12).

Hasil survei tersebut menunjukkan, hanya 37% masyarakat yang menyatakan secara tegas bersedia melakukan vaksinasi Covid-19. Sementara itu, 40% menyatakan pikir-pikir dulu dan 17% lainnya menyatakan tidak bersedia.

Data survei SMRC dilakukan terhadap 1.202 responden yang dipilih secara acak. Proses survei dilakukan dengan melalui telepon pada 16-19 Desember 2020. Margin of error survei diperkirakan 2,9% dan tingkat kepercayaan survei 95%.

Hasil survei juga menunjukkan 70% masyarakat mempercayai pemerintah mampu menyediakan vaksin Covid-19 sesusai kebutuhan, tetapi 30% lainnya menyatakan tidak percaya dan tak memberikan pernyataan.

Selain itu, sekitar 56% masyarakat percaya bahwa vaksin Covid yang disediakan oleh pemerintah aman bagi kesehatan penggunanya, sedangkan 23% lainnya tidak percaya. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan hasil survei pada 2-5 Desember 2020 yang menunjukkan 66% masyarakat percaya kepada vaksin pemerintah.

Adapun, 55% warga percaya bahwa vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah mampu membuat imun atau daya tahan pengguna dari infeksi Covid-19. Sedangkan 21% menyatakan tidak percaya dan 34% lainnya tak memberikan sikap.

Kemudian, warga terbelah dalam menilai vaksin-vaksin Covid-19 dari negara lain seperti Inggris, RRC, Jerman, dan AS. Sekitar sepertiga warga percaya bahwa vaksin itu aman dan membuat imun, sepertiga tidak percaya, dan sepertiga lainnya tidak dapat memberi penilaian. Tingkat perbedaan penilaian beberapa negara tersebut tidak berbeda secara siginfikan.

Lebih lanjut, survei SMRC menyebutkan, 71,5% masyarakat menyatakan lebih mempercayai dokter untuk menjelaskan pencegahan Covid-19 dibandingkan dengan pejabat politik seperti presiden atau tokoh agama.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid