sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Syekh Ali Jaber ajak umat urungkan rencana mudik

Membatalkan rencana mudik bisa mencegah penularan Covid-19. Bahkan, bisa melindungi keluarga di kampung.

Ayu mumpuni Manda Firmansyah
Ayu mumpuni | Manda Firmansyah Selasa, 21 Apr 2020 16:23 WIB
Syekh Ali Jaber ajak umat urungkan rencana mudik

Pendakwah sekaligus ulama Syekh Ali Jaber mengimbau agar umat Islam Indonesia beribadah di rumah selama bulan Ramadan. Pandemi coronavirus baru (Covid-19) merupakan momentum menjadikan rumah sebagai surga. Tak lupa, ia juga mengajak untuk mengurungkan rencana mudik lebaran.

“Ayo jangan mudik. Jangan pikirkan bagaimana bertemu keluarga, tetapi utamakan kesehatan keluarga. Kali ini, kita beribadah di rumah dan tetap produktif. Bagaimana menjadikan rumah Jannati, Surgaku, rumahku. Di sini lah, kesempatan kita di bulan Ramadan,” ucapnya dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (21/4).

Membatalkan rencana mudik bisa mencegah penularan Covid-19. Bahkan, bisa melindungi keluarga di kampung halaman. Di sisi lain, kegiatan silaturahmi bisa tetap terjalin tanpa mudik. Misalkan saja lewat video call.

Kesehatan keluarga adalah hal yang terpenting. “Saya orang Madinah. Orang tua saya berada di sana. Saya sudah mengambil keputusan tahun ini tidak mudik, walaupun ada kesempatan bisa mudik. Tetapi, saya tidak mau. Bukan saya putus silaturahmi. Siapa yang tidak ingin silaturahmi bertemu dengan orang tuanya,” ujar Ali.

Persoalan pandemi Covid-19 bisa diselesaikan jika umat Islam turut berpartisipasi menentukan dan mengubah takdirnya dengan berikhtiar melawannya sesuai perkataan Umar bin Khatab.

"Umar Bin Khatab berkata, 'kita lari dari takdir Allah dengan takdir Allah'. Berarti ikhtiar mencegah itu merupakan takdir. Allah menakdirkan kita menghadapi Covid-19. Allah pula menakdirkan kita punya ikhtiar, punya pilihan untuk mencegah,” tutur Ali.

“Tidak boleh kita menyerahkan diri terhadap takdir dan membuang diri ke tempat yang bahaya, dengan beralasan takdir. Makanya, salah satu bukti keimanan kita terhadap takdir, yakni mampu mengubah takdir. Kita mampu mengubah nasib itu,”

Ia pun turut menjelaskan, bagaimana pandemi Covid-19 ini harus disikapi dengan renungan rasa syukur. Pasalnya, sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, salat Jumat berjemaah penuh kenikmatan hingga senantiasa merindukannya.

Sponsored

Sebelumnya Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan seluruh jajaran Polri melaksanakan kegiatan Ramadan hingga lebaran di rumah masing-masing. Perintah itu tertuang dalam surat Telegram Resmi (TR) bernomor ST/1166/IV/BIN.1.1./2020.

"Iya memang perintah Pak Kapolri untuk personel Polri beragama Islam wajib berpuasa, tarawih, dan tadarus di rumah bersama keluarga," kata Asisten SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri saat dikonfirmasi, Selasa (21/4).

Eko menyatakan, instruksi itu dikeluarkan mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Menurut Eko, seluruh jajaran juga dilarang menggelar buka puasa bersama, melaksanakan Nuzulul Quran dan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Bahkan, pelaksanaan Hari Raya Idulfitri wajib dilaksanakan di rumah. Pelaksanaan zakat fitrah juga diperintahkan dilakukan di lingkungan Polri. 

"Tidak menyelenggarakan salat Idulfitri berjemaah di masjid atau lapangan," bunyi TR Kapolri.

Berita Lainnya
×
tekid