sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tangis haru Novel di hari pertama bekerja

Hari ini Novel Baswedan resmi bekerja kembali sebagai penyidik KPK.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 27 Jul 2018 10:30 WIB
Tangis haru Novel di hari pertama bekerja

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang telah menjalani pemulihan mata kirinya yang tersiram air keras, Jumat (27/7) kembali bekerja di KPK. Kedatangan Novel disambut seluruh pegawai KPK, Pemuda Muhammadiyah, Lembaga Bantuan Hukum, dan aktivis-aktivis pemberantasan korupsi di lobi gedung KPK.

Dalam penyambutan Novel, hadir pula mantan pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Abraham mengatakan, tidak ada lagi alasan bagi pemerintah menunda-nunda membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk kasus Novel Baswedan.

"Novel harus tetap sebagai penyidik, jangan dimutasikan ke tempat lain. Kalau dimutasi berarti kita kalah dengan koruptor," ujar Abraham dalam orasinya.

Sementara, Ketua KPK Agus Rahardjo menjamin Novel akan tetap bekerja sebagai penyidik. "Tetap bertugas di tempat semula tanpa ada mutasi," kata Agus.

Ketua wadah pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap mengatakan KPK mengingatkan penyerangan pada Novel adalah penyerangan pada pemberantasan korupsi itu sendiri.

"Kami menuntut negara hadir untuk Novel Baswedan dan pemberantasan korupsi. Kami menuntut negara untuk segera membuat TGPF," tegas Yudi.

Novel sendiri bersyukur karena ia masih bisa melihat, pascaserangan air keras enam belas bulan lalu. "Saya merasakan sebelumnya saya tak akan bisa melihat. Sebagai bentuk rasa syukur, saya datang ke kantor KPK. Saya akan bekerja semaksimal mungkin," ucap Novel.

Kendati mengaku ikhlas, tapi ia berharap kejahatan tersebut bisa segera terungkap. Untuk itu, sepupu Anies Baswedan itu mendesak Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan kasusnya. "Sejak awal saya sampaikan polisi tidak mau mengungkap ini, maka saya minta pada atasannya (Presiden. Red)," tegas Novel.

Sponsored

Novel sempat menangis terharu kala mendengar orasi dari kawan-kawannya dan melihat perjuangan KPK selama ini. "Ingat, orang yang berjuang untuk memberantas korupsi pasti dimusuhi, difitnah main perkara," imbuh Novel.

Berita Lainnya
×
tekid