sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Terduga teroris yang ditangkap di Aceh oknum ASN

Polisis sebut AF beserta empat terduga teroris lainnya merupakan jaringan JAD.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 25 Jan 2021 11:16 WIB
Terduga teroris yang ditangkap di Aceh oknum ASN

Seorang terduga teroris yang ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiterori Polri berinisial SB alias AF diketahui merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). AF ditangkap di Gampong Sidodadi, Kecamatan Langsa Lama pada Jumat (21/1) pukul 21.20 WIB.

"Dinas di Pemkab Aceh Timur," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Aceh Kombes Winardy saat dikonfirmasi dari Jakarta, Senin (25/1), tanpa merinci detail tempat AF bekerja.

Winardy mengungkapkan, AF yang ditangkap bersama dengan empat terduga teroris lainnya merupakan satu jaringan dengan pelaku teroris Bom Polres Medan dan bom di Riau. Namun, AF tidak terlibat langsung dalam perencanaan dua aksi itu.

Keterangan polisi menyebut AF bersama dan pelaku dua peristiwa bom tersebut sama-sama berada di jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Tidak terlibat langsung, mereka punya ideologi yang sama. Maka bisa dikatakan kelompok JAD," ucapnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri mengamankan lima orang terduga teroris di Aceh. Dari jumlah itu, dua ditangkap di Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (20/01). Sementara, Kamis (21/01), tiga dibekuk di tempat terpisah. Satu, di Ulee Kareng, Banda Aceh dan dua di Langsa.

Lima terduga teroris yang ditangkap, RA (41), SA alias S (30), UM alias AZ alias TA (35), SJ alias AF (40) dan MY (46).

Polisi menyebut, kelimanya berencana membuat bom yang akan digunakan untuk aksi teror di wilayah Aceh. Mereka juga berencana berangkat ke Afghanistan untuk bergabung dengan Islamic 

Sponsored

"Kelima terduga teroris ini diduga terlibat dalam jaringan bom Polrestabes Medan, dan juga terlibat dalam pembuatan bom jaringan teroris yang ditangkap di wilayah Riau," kata Winardy dalam keterangannya, Sabtu (23/1).

Adapun saat ditangkap, Winardy menjelaskan, barang bukti yang diamankan berupa bahan pembuat bom, yakni satu kilogram pupuk kalium nitrat, 250 gram bubuk arang aktif, dan 2.000 pcs peluru gotri silver cosmos enam milimeter.

Lebih lanjut, paspor-paspor milik terduga teroris untuk pergi ke Khurasan, Afghanistan juga ditemukan. Di sisi lain, beberapa buku kajian ISIS, tauhid, serta compact disk dan falshdisk turut diamankan. 

"Terakhir juga berhasil diamankan tiga buah HP android dan tiga buah HP biasa berbagai merek yang digunakan terduga teroris untuk berkomunikasi dengan jaringan dan kelompok teror," jelas Winardy.

Berita Lainnya
×
tekid