sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi cium keberadaan teroris Sibolga berkat kasus di Lampung

Terduga teroris di Sibolga merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan jaringan ISIS.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Rabu, 13 Mar 2019 08:30 WIB
Polisi cium keberadaan teroris Sibolga berkat kasus di Lampung

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, mengatakan Tim Densus 88 Mabes Polri telah menangkap tiga orang terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara. Penangkapan ketiga terduga teroris tersebut merupakan pengembangan dari tertangkapnya seorang terduga teroris di Lampung.

“Ketiganya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan jaringan ISIS.  Aksi para pelaku terduga teroris itu tidak ada kaitannya dengan pemilu," kata Tito Karnavian di Medan, Sumatera Utara.

Sebelumnya, hingga Selasa malam (12/3), Tim Densus 88 masih terus melakukan negosiasi terhadap istri Husein alias Abu Hamzah yang tidak mau keluar rumah sambil mengancam meledakkan bom lebih kuat dari sebelumnya. Baru pada Rabu (13/3) sekitar pukul 01.20 WIB terjadi dua kali ledakan bom berturut-turut.

Akibat ledakan bom tersebut, warga sekitar berhamburan menyelamatkan diri. Tampak kepulan asap tebal ada di sekitar atas rumah terduga teroris Abu Hamzah setelah ledakan itu. Diduga kuat, isteri terduga teroris melemparkan bom itu ke arah rumah warga dari atas rumahnya. Petugas pun langsung bergerak untuk melakukan pengecekan ke lokasi ledakan bom.

Selanjutnya, polisi langsung melakukan evakuasi terhadap warga yang masih berada di sekitar lokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sumatera Utara.

"Kami meminta kepada seluruh masyarakat agar segera meninggalkan lokasi, karena warga yang tinggal di sekitar ledakan sudah dievakuasi semuanya. Kami minta agar warga segera meninggalkan tempat ini demi keselematan kita bersama," kata polisi kepada warga.

Adapun  terduga teroris Abu Hamzah sudah diamankan Densus 88 pada Selasa (12/3) sore. Hanya saja istri terduga teroris bertahan di rumahnya bersama dengan seorang putranya yang masih berusia tiga tahun. Berbagai upaya sudah dilakukan polisi, termasuk membujuk agar istri terduga teroris tersebut mau menyerahkan diri, apalagi terdapat anaknya yang masih balita.

Sementara wartawan sampai saat ini belum diperkenankan masuk ke lokasi terjadinya ledakan. Iinformasi dari pihak kepolisian juga belum bisa diperoleh. (Ant)

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid