sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Komisi IX DPR: Tes Covid-19 perlu rutin dilakukan di lembaga pendidikan berasrama

Hal ini perlu dilakukan mengingat potensi penularan di tempat semacam itu sangat besar terjadi.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Jumat, 10 Jul 2020 13:24 WIB
Komisi IX DPR: Tes Covid-19 perlu rutin dilakukan di lembaga pendidikan berasrama

Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengusulkan, agar semua sekolah atau tempat pendidikan dengan konsep asrama, rutin dilakukan pengecekan massal atau rapid test Covid-19. Hal ini perlu dilakukan mengingat potensi penularan di tempat semacam itu sangat besar terjadi.

Usul ini diberikan Melki menyusul kabar, Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung, Jawa Barat menjadi klaster terbesar persebaran virus Covid-19 di provinsi tersebut. 

"Kami usulkan untuk semua sekolah atau komunitas berasrama, secara rutin seminggu atau dua minggu dilakukan pengecekan oleh pengelola atau pendidik dibantu oleh pemda atau gugus tugas sehingga pelajaran kasus Secapa TNI AD bisa dihindari di waktu mendatang," kata Melki lewat keterangan tertulisnya, Jumat (10/7).

Pemberlakuan protokol kesehatan di sekolah atau pelatihan berasrama seperti pesantren, seminari, atau Secapa TNI AD yang sekarang mengalami klaster terbesar juga harus dilakukan ketat dan disiplin. Pasalnya potensi penularan satu komunitas sekaligus sangat mungkin terjadi jika salah satu anggota komunitas terkena Covid-19. 

Lingkungan yang tertutup dan interaksi yang rutin setiap hari dari semua anggota peserta didik dan pendidik selama 24 jam sehari, selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan perlu diantisipasi dengan ekstra ketat. Politikus Golkar itu menambahkan, protokol kesehatan juga harus dibuat lebih detail, jelas dan konkret.

Jaga jarak, cuci tangan menggunakan sabun, dan pakai masker harus menjadi kebiasaan dalam hidup sehari-hari. Semua dilakukan untuk memastikan apakah komunitas asrama masih aman atau ada yang terjangkit.

"Sebagaimana kasus Secapa TNI AD, kalau ada yang kena diperkirakan semuanya terdampak sehingga tergantung imunitas dan kondisi tubuh masing-masing dampak Covid-19 bervariasi pada orang per orang. Ada yang terkena tetapi tanpa gejala, ada yang gejala ringan, sedang dan bahkan berat," tegasnya.

Sebelumnya Juru Bicara untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memaparkan, terjadi penambahan signifikan kasus positif Covid-19 di Secapa AD. Terdapat 962 kasus tambahan positif, sehingga total kasus positif di sana menjadi 1.262 orang.

Sponsored

Melihat pelonjakan kasus tersebut, lelaki yang akrab disapa Yuri itu menyebut Secapa AD sebagai klaster terbesar di Jawa Barat. Pemerintah sudah melakukan kajian epidemoligi berkali-kali sebelum menetapkan Secapa AD sebagai klaster terbesar.

"Penambahan yang cukup banyak untuk Provinsi Jawa Barat ini, didapatkan dari klaster yang sudah kita lakukan epidemologi sejak 29 Juni, yaitu klaster di pusat pendidikan sekolah calon perwira TNI AD yang kami dapatkan keseluruhan kasus positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang," ujar Yuri.

Seluruh komplek Secapa AD telah dilakukan isolasi atau karantina. Pelarangan pergerakan orang juga sudah dilakukan, baik masuk ke dalam komplek ataupun masuk ke dalam komplek.

Berita Lainnya
×
tekid