sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tiket KRL elektronik sudah dapat kembali digunakan

Diperkirakan tiket elektronik KRL sudah kembali pulih seluruhnya pada Senin (23/7) sore.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Senin, 23 Jul 2018 12:51 WIB
Tiket KRL elektronik sudah dapat kembali digunakan

Vice President (VP) Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Chairunisa, memperkirakan pemeliharaan sistem tiket elektronik dapat selesai pada Senin (23/7) siang. Jika demikian, para pengguna KRL sudah tidak akan lagi mengantre panjang untuk membeli tiket kertas.

"Mudah-mudahan sesuai rencana, siang ini sudah selesai, sehingga secara bertahap pada beberapa stasiun sudah bisa lagi menggunakan tiket elektronik," kata Eva di Jakarta, Senin (23/7).

Dia menjelaskan, jika pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik ini dapat rampung seluruhnya siang ini, maka penggunaan tiket elektronik akan di 79 stasiun di Jabodetabek akan kembali pulih pada Senin (23/7) sore.

Di Stasiun Tanjung Barat, sistem tiket elektronik sudah dapat digunakan. Meski demikian, para petugas masih berjaga di mesin tiket untuk membantu para calon penumpang jika membutuhkan bantuan. 

"Tadi pagi memang ada pemeliharaan mesin, cuma sekarang sudah balik lagi, bisa pakai kartu elektronik," kata Holil, Petugas PT KCI Jabodetabek saat tengah menjaga mesin tiket di Stasiun Tanjung Barat.

Menurutnya, sejumlah penumpang juga masih ada yang menggunakan tiket kertas. Karenanya, para petugas masih berjaga di meskin tiket. 

Pemeliharaan pada sistem tiket elekronik yang mulai digunakan sejak Juli 2013 itu sudah mulai dilakukan sejak Sabtu (21/7). Akibatnya, para penumpang harus mengantre untuk membeli tiket kertas Rp3.000.

Terjadi penumpukan penumpang di loket-loket pembelian tiket di sejumlah stasiun saat tiket kertas diberlakukan. Di sejumlah stasiun bahkan terjadi kericuhan, karena para calon penumpang menerobos gate pembelian tiket karena kesal mengantre lama.

Sponsored

Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, KCI bukan sekedar melakukan perbaikan sistem tiket elektronik. Menurutnya, KCI juga meningkatkan sistem dengan kapasitas yang lebih besar.  

Namun Djoko menyayangkan PT KCI yang terkesan kurang sigap mengantisipasi antrean panjang calon penumpang. Menurutnya, KCI seharusnya menyiapkan tambahan standar prosedur operasi untuk kondisi darurat.

Menurutnya, KCI harus melakukan sosialisasi yang cukup jika kondisi serupa terjadi di lain waktu. KCI juga harus menyediakan petugas tambahan untuk menjual tiket, agar antrean tidak terlalu panjang.

Berita Lainnya
×
tekid