Tinggi gelombang di perairan Sulawesi mencapai tiga meter
Cuaca di perairan Sulawesi terpantau lebih banyak awan dengan hujan berintensitas ringan dan sedang.
Evakuasi korban KM Lestari Maju terkendala cuaca. Tetapi sebenarnya seperti apa kondisi cuaca di Perairan Sulawesi?
Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, mengatakan, cuaca di Perairan Sulawesi terpantau lebih banyak awan dengan hujan berintensitas ringan dan sedang. "Tetapi terkadang terjadi hujan lebat dengan durasi tidak lama," kata dia kepada Alinea, Selasa (3/7).
Sementara dari parameter angin, BMKG memantau, angin di wilayah tengah dan timur selatan laut Sulawesi relatif bervariasi. Tetapi sebagian besar kecepatan angin bisa di atas 15 knot atau 27 kilometer per jam.
Angka itu merepresentasikan gelombang dengan ketinggian maksimum antara 2-3 meter. Tetapi ketinggian gelombang bisa lebih tinggi jika intensitas hujan menjadi lebat. Kondisi tersebut diperkirakan berlangsung dalam tiga hingga tujuh hari ke depan.
"Kami telah menginformasikan kondisi tersebut kepada pihak berwenang," jelas dia.
Seperti diketahui, Kapal penyeberangan KM Lestari Maju mengalami kecelakaan di perairan Selayar, Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa (3/7) pukul 14.30 WITA.
KM Lestari Maju tujuan Pamatata dinakhodai Agus Susanto membawa 139 orang penumpang dan akhirnya dikandaskan sekitar 300 meter dari Pantai Pabadilang, Selayar.
Proses evakuasi terus dilakukan kapal nelayan dan tim evakuasi dari Basarnas. Sebagian penumpang sudah berhasil dievakuasi, sedangkan sebagian lagi masih di atas kapal.
Kapal KM Lestari Maju merupakan Kapal jenis Ro-Ro yang melayani lintas penyeberangan Bira-Pamatata.
Kapal dengan berat GT.1519 berbahan dasar baja memiliki jumlah geladak satu buah dan jumlah baling-baling dua buah, serta daya mesin sebesar 650 HP.