sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tingkatkan vaksinasi lansia, pemda dituntut kreatif

Perlu adanya badan khusus yang bertugas untuk menyaring informasi-informasi hoaks seputar kesehatan, termasuk vaksin.

Dinda Berenice
Dinda Berenice Rabu, 23 Feb 2022 22:25 WIB
Tingkatkan vaksinasi lansia, pemda dituntut kreatif

Pemerintah daerah (Pemda) dituntut untuk kreatif dalam meningkatkan pencapaian vaksinasi Covid-19 untuk Lansia (NCT). Memang masih banyak lansia yang belum divaksinasi, padahal tergolong rentan terhadap risiko kematian akibat Covid-19.

“Pemda harus melakukan pendekatan yang lebih persuasif. Tentu setiap orang atau kelompok masyarakat memiliki tokoh yang mereka dengarkan,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar kepada wartawan, Rabu (23/2/2022).

Dia mengatakan, pemda juga harus bisa merangkul tokoh-tokoh tersebut untuk bisa membantu dalam mengajak masyarakat, terutama lansia, untuk bisa mengikuti kegiatan vaksinasi. “Selain mengurangi tingkat keparahan dan kematian, vaksinasi tentu diharapkan bisa membantu transisi pandemi ke endemi oleh karena tercapainya herd immunity di masyarakat,” katanya.

Selain itu, dia menilai perlu adanya badan khusus yang bertugas untuk menyaring informasi-informasi hoaks seputar kesehatan, termasuk vaksin. “Pemerintah juga harus terus mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang benar menggunakan berbagai media dan platform untuk menutupi pemberitaan hoaks yang ada,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komite IX DPR Yahya Zaini mengatakan, lansia juga memiliki keterbatasan akses ke tempat vaksinasi.

“Lansia memiliki keterbatasan aksesibilitas, selain faktor usia yang membuat sulit bergerak, juga pengetahuan yang kurang. Pemerintah dan pemerintah daerah perlu melakukan sosialisasi yang lebih luas dan juga membutuhkan bantuan,” kata Yahya. Dia juga mengatakan bahwa pemerintah setempat perlu proaktif dalam mengunjungi orang tua atau mengumpulkan mereka di satu tempat.

“Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menurunkan pandemi,” imbuhnya. Namun, kata dia, pemerataan vaksin belum terpenuhi di dunia. “Salah satu sebab munculnya Omicron karena adanya ketidakadilan vaksin di dunia. Seperti di kawasan Afrika yang masih tertinggal. Perlu ada gerakan dari WHO untuk membuat keadilan vaksin di dunia,” ungkapnya.

Apalagi, kata dia, di era digital seperti sekarang ini, memberantas hoaks bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, yang harus dilakukan pemerintah adalah memberikan informasi yang mendalam dan masif kepada publik.“Pemerintah perlu bekerja lebih keras untuk mendigitalkan informasi Covid19. Selain dengan strategi komunikasi yang tepat dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid