sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tito minta belanja APBD tak ditahan: Harus direalisasikan!

Mendagri Tito Karnavian menilai realisasi belanja kabupaten/kota masih rendah.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 14 Jun 2021 14:17 WIB
Tito minta belanja APBD tak ditahan:  Harus direalisasikan!

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah tidak menahan belanja APBD hingga akhir tahun. Apalagi, saat ini peredaran uang di masyarakat adalah hasil belanja sektor produktif dalam rangka penanganan pandemi Covid-19.

“Belanja pemerintah ini, karena merupakan belanja utama maka jangan ditahan, harus direalisasikan, dibelanjakan,” ujar Tito dalam Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Wali Kota Tahun 2021 Gelombang II secara daring dari Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Senin (14/6).

Ia mengingatkan, belanja APBD membantu perekonomian pusat maupun daerah tetap 'survive’ (bertahan). Belanja APBD juga dapat memancing swasta ikut bergulir dalam pergerakan ekonomi. Ia menuntut kepala daerah mengubah kebiasaannya yang cenderung melaksanakan realisasi penyerapan APBD di akhir tahun.

“Kalau itu dilakukan, skenario itu (belanja akhir tahun), maka tidak akan bisa membuat ekonomi kita menjadi pulih dan bangkit melesat, sulit, karena belanja pemerintah di masa pandemi ini adalah belanja paling utama,” tutur Tito.

Konsumsi rumah tangga merupakan kontributor tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi. Jadi, penyaluran dana pemerintah melalui berbagai program kegiatan diharapkan dapat memicu peredaran uang di masyarakat yang berimplikasi pada peningkatan daya beli dan pertumbuhan ekonomi.

Ia menilai, realisasi belanja kabupaten/kota masih rendah. Data per 11 Juni 2021, realisasi belanja provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia baru mencapai 24,41%. Rinciannya, realisasi APBD provinsi sebesar 26,85% dan realisasi APBD kabupaten/kota sebesar 23,22%. Padahal, idealnya realisasi belanja daerah sudah mencapai minimal 40 hingga 50% pada pertengahan tahun.

“Kita akan evaluasi terus, ini setiap minggu saya evaluasi, tolong belanjakan, buat eksekusi program, tapi program yang kalau bisa yang padat karya, yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” ucapnya.

Di sisi lain, pemerintah telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 sebesar 5%. Ia pun mengklaim, pertumbuhan ekonomi akan naik di kuartal kedua dengan target pertumbuhan sebesar 7%. Namun, target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai jika pemerintah pusat dan daerah bekerja sama dalam realisasi belanja untuk penanganan pandemi Covid-19.

Sponsored

“Tolonglah sekali lagi Bapak/Ibu sekalian, pesan saya amanati belanja, panggil Sekdanya, panggil OPD, genjot mereka untuk mengeksekusi program yang sudah direncanakan, segera eksekusi, belanja pemerintah dan swasta membuat daya beli masyarakat meningkat, ekonomi akan baik," ucap Tito.

Berita Lainnya
×
tekid