sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

TNI dapat duit Rp400 miliar untuk amankan Pemilu 2019

Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan anggaran dana lebih dari Rp400 miliar untuk mengamankan Pemilu 2019.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Selasa, 07 Mei 2019 18:54 WIB
TNI dapat duit Rp400 miliar untuk amankan Pemilu 2019

Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan anggaran dana lebih dari Rp400 miliar untuk mengamankan Pemilu 2019.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan dalam pelaksanaan pemilu serentak yang dilaksanakan pada 17 April, pihaknya mendapatkan anggaran dari Kementerian Keuangan lebih dari Rp400 miliar. 

Dana tersebut digunakan untuk membantu penyelenggara pemilu dalam medistribusikan logistik ke seluruh wilayah di Indonesia sampai kepada pengamanan penyelenggaraan pemilu. 

"TNI saat itu membantu mendistribusikan logistik. Adanya kendaraan logistik (dari TNI) yang dikerahkan termasuk pendistribusiannya," kata Hadi di Gedung DPR Senayan Jakarta Selatan, Selasa (7/5).

Marsekal Hadi menuturkan, TNI mengerahkan 181.436 prajurit, yang terdiri dari BKO ke Polri sebanyak 70.571 personel. Kemudian, pihaknya juga mengerahkan cadangan prajurit sebanyak 106.855 orang yang tersebar di seluruh Kotama korps TNI dan Kodam di seluruh Indonesia. 

Selain itu, TNI juga mengerahkan TNI dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Adapun jumlah yang dikerahkan dari AD sebanyak 163.694 orang, AL sebanyak 11.117 orang dan AU sebanyak 6.625 orang. "Kekuatan TNI adalah kekuatan dua per tiga kekuatan dari Polri yang dikerahkan," ujar Hadi. 

Marsekal Hadi melanjutkan, pihaknya juga menggunakan pesawat helicopter dari AD dan AD, serta pesawat hercules dari AU. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan alutsista cadangan seperti kendaraan taktis anoa dan kendaraan khusus,  serta lima unit detektor untuk radiasi. 

Hadi menegaskan, TNI akan tetap bersikap netral dan tidak ada keinginan untuk mengintervensi data hasil pemilu. 

Sponsored

"Apalagi disebut memiliki data hasil pemilu. Itu sama sekali tidak benar," kata Hadi. 

Berita Lainnya
×
tekid