sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akuisisi 3.000 menara IBST, Tower Bersama akan gelar RUPSLB pekan depan

Transaksi ini dilakukan untuk melengkapi strategi utama perseroan yang berfokus pada pertumbuhan organik.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Minggu, 28 Mar 2021 18:30 WIB
Akuisisi 3.000 menara IBST, Tower Bersama akan gelar RUPSLB pekan depan

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk merampungkan aksi akuisisi pembelian menara dan penyewaan tanah dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST).

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/3), Tower Bersama Infrastructure menyebut, total akuisisi menara milik IBST ini mencapai Rp3,98 triliun. Rinciannya, sejumlah Rp3,97 triliun untuk pembelian 3.000 menara dan Rp10,82 miliar untuk penyewaan 32 tanah milik IBST.

Emiten berkode saham TBIG ini harus meminta restu pemegang saham untuk akuisisi karena transaksi ini bersifat material. Nilai transaksi ini tercatat mencapai 60,4% dari nilai ekuitas TBIG per kuartal III-2020 sebesar Rp6,6 triliun.

Perseroan menjelaskan, rencana transaksi merupakan transaksi material yang hanya dapat dilaksanakan setelah perseroan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari RUPSLB, sebagaimana diatur dalam pasal 6 ayat (1) huruf d angka 1 POJK No. 17/2020.

"Rencananya, RUPSLB perseroan akan diselenggarakan pada Selasa, 30 Maret 2021, pukul 10.00 WIB sampai selesai," tulis manajemen TBIG.

Lebih lanjut, TBIG menjelaskan transaksi ini dilakukan untuk melengkapi strategi utama perseroan yang berfokus pada pertumbuhan organik. TBIG menilai, transaksi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja keuangan konsolidasi perseroan di masa yang akan datang.

"Menara-menara tersebut telah memiliki kontrak jangka panjang dengan operator telekomunikasi Indonesia dan memiliki prospek pertumbuhan kolokasi," kata manajemen TBIG.

Sementara itu, manajemen Inti Bangun Sejahtera dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (26/3) menyampaikan, perseroan melakukan penjualan menara telekomunikasi ke TBIG untuk memperkuat posisi keuangan, sekaligus mengembangkan strategi usaha di masa yang akan datang.

Sponsored

"Dana perolehan penjualan aset menara ini akan digunakan untuk pelunasan utang bank sebesar Rp1,5 triliun, dan sisanya Rp2,7 triliun untuk mendukung pengembangan usaha perseroan," ucap manajemen emiten berkode saham IBST ini.

Dari sisi profitabilitas, manajemen IBST menilai hal ini akan membuat IBST mencatatkan laba sebagai tambahan pendapatan lain-lain tahun berjalan sebesar Rp226,82 miliar. Kemudian, perseroan akan mendapatkan laba ditahan untuk tahun buku sebesar Rp1,49 triliun sebagai bagian modal perseroan.

"Laba bersih tahun berjalan akan meningkat dari Rp86,26 miliar menjadi Rp201,56 miliar. Margin laba bersih akan meningkat dari 10,3% menjadi Rp24,2% dan rasio imbal hasil (ROA) meningkat dari 0,82% menjadi 2,14% untuk periode yang sama," kata IBST.

Penjualan ini pun akan memungkinkan saldo kas IBST menjadi semakin kuat dan membuat perseroan mampu mengembangkan rencana strategis jangka panjang, di samping pembangunan menara telekomunikasi, juga termasuk investasi di bidang ICT.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid