Tunda Formula E, Pemprov DKI diduga takut rugi
Namun, kata Mahfud MD, Anies lebih berhak menyampaikan alasannya.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, berpandangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khawatir merugi kala Formula E tetap digelar sesuai jadwal. Sehingga, meminta balapan ditunda.
Musababnya, dunia cenderung menghendaki menghindari berkumpulnya orang demi menangkal penyebaran coronavirus jenis baru (Covid-19). Termasuk dalam menyaksikan ajang balapan mobil listrik cepat tersebut.
"Mungkin kalau enggak banyak yang nonton, kan, rugi juga. Lalu ditunda. Barangkali itu (alasannya). Tapi, Pak Anies yang berhak menjawab alasannya," katanya di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (11/3).
Padahal, menurutnya, situasi keamanan Ibu Kota kondusif. Takada kepanikan luar biasa. "Biasa-biasa saja," ucap dia.
Meski demikian, Mahfud menyampaikan, Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, lebih berhak menjawab ihwal penundaan Formula E. Pun paling tahu alasan menangguhkannya.
"Pak Anies yang punya program itu. Formula E itu. Dia yang mengumunkan dulu, bahwa akan ada itu. Lalu, dia juga yang kalau harus ditunda. Dia juga yang mengumumkan. Itu biasa-biasa saja," tuturnya.
Anies mengumumkan penundaan Formula E di kawasan Medan Merdeka. Sejatinya, bakal digelar 6 Juni 2020.
Keputusan itu mempertimbangkan menyebarnya coronavirus di Tanah Air. Per malam ini, pukul 19.25 WIB, pemerintah mengumumkan, jumlah kasus di Indonesia mencapai 34 pasien positif terinfeksi Covid-19.

Riwayat TMII: Ide Tien Soeharto yang menimbulkan polemik
Sabtu, 17 Apr 2021 16:35 WIB
Kemenristek bubar: Langkah mundur menuju Indonesia cemas
Sabtu, 17 Apr 2021 08:20 WIB