sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Upaya Jatim tangani lonjakan kasus Covid-19

Kasus terkonfirmasi di Jatim meningkat signifikan pascalibur panjang akhir Oktober lalu.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Minggu, 27 Des 2020 08:28 WIB
Upaya Jatim tangani lonjakan kasus Covid-19

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menambah kapasitas tempat tidur fasilitas kesehatan (faskes) bagi pasien Covid-19 menyusul terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi pascalibur panjang pada akhir Oktober 2020 silam.

"Kini yang disiapkan menjadi 7.001 bed," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Sabtu (26/12). Mulanya hanya sebanyak 6.611 tempat tidur.

Pemprov Jatim juga menyiapkan disiapkan 66 ruang isolasi khusus. Pun menambah rumah sakit (RS) rujukan, terutama di Malang dan Surabaya.

Faskes rujukan di Malang terdapat RS Lapangan Boulevard. Lalu mengonversi RS Paru Jember dan RS Karang Tembok, Surabaya. "Untuk menjadi rumah sakit fokus menangani pasien positif Covid-19," jelasnya.

Dengan demikian, terang Khofifah, RS rujukan sekarang menjadi 145 dari awalnya 127 faskes. Kendati begitu, melansir situs web Pemprov Jatim, masyarakat diminta tetap penerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk meminimalisasi risiko penularan.

Pada kesempatan sama, Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta, menerangkan, pihaknya telah melakukan tiga kegiatan untuk menekan kasus infeksi. Operasi yustisi, pembentukan Kampung Tangguh, dan Covid Hunter.

Operasi yustisi dilakukan bersama pemprov dan TNI sejak April hingga kini. Selama itu, telah dilakukan 3.409 kegiatan dan memberikan 9 juta teguran kepada masyarakat pelanggar prokes serta menghimpun Rp4 miliar hasil sanksi administratif. 

Sedangkan Kampung Tangguh, sudah tersebar 2.561 titik di se-Jatim. Adapun Covid Hunter bertujuan memindahkan pasien yang isolasi mandiri ke tempat karantina.

Sponsored

Berdasarkan data pemprov, tercatat ada 80.010 kasus terkonfirmasi di Jatim hingga 26 Desember. Sebanyak 68.389 di antaranya sembuh (85,48%), 6.086 dirawat (7,6%), dan 5.535 meninggal dunia (6,92%).

Kemudian, tidak ada satu pun dari 38 kabupaten/kota di Jatim yang tergolong wilayah risiko terkontrol (zona hijau) dan rendah (zona kuning). Namun, 6 daerah berisiko tinggi (zona merah) dan sisanya berisiko sedang (zona oranye).

Berita Lainnya
×
tekid