Update Covid-19 9 Maret 2022: Kasus positif bertambah 26.336

Kasus Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda melandai, Rabu (9/3). Catatan Kementerian Kesehatan menunjukkan kasus positif Covid-19 bertambah 26.336 dan kasus kematian akibat Covid-19 juga bertambah 304.

Penambahan kasus positif terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat dengan 5.578 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 3.872 kasus, dan Jawa Tengah dengan 3.126 kasus. Sementara itu, dari total kasus meninggal dunia akibat Covid-19 paling banyak berada di Jawa Tengah dengan 87 kematian, disusul Jawa Timur dengan 37 kematian, serta Jawa Barat dengan 27 kematian.

Penambahan kasus ini membuat total 151.135 orang meninggal akibat terpapar Covid-19. Kasus aktif nasional mencapai 417.219. Sebanyak 5,8 juta masyarakat terpapar Covid-19 sejak awal pandemi dengan 5,2 di antaranya dinyatakan sembuh.

Melihat catatan kasus ini Indonesia jelas belum bebas dari pandemi Covid-19. Oleh karena itu pelonggaran pembatasan yang telah diberlakukan jangan sampai membuat masyarakat terlena. Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah telah mencabut peraturan tes antigen dan PCR bagi pelaku perjalanan domestik. Syaratnya pelaku perjalanan sudah divaksin lengkap. Aturan PCR dan antigen hanya berlaku bagi yang belum divaksin lengkap dan tidak bisa divaksin karena alasan medis.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kendati pemerintah telah melakukan pelonggaran mobilitas masyarakat, bukan berarti Indonesia sepenuhnya bebas dari ancaman lonjakan kasus Covid-19. Pelonggaran aktivitas masyarakat tetap harus diiringi dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan percepatan vaksinasi dosis lengkap serta booster agar upaya transisi dari pandemi menuju endemi bisa berjalan optimal.

Selama perjalanan, para penumpang harus tetap menggunakan masker medis tiga lapis yang menutup hidung, mulut dan dagu, mengganti masker secara berkala, rutin mencuci tangan pakai sabun/pakai handsanitizer, tidak berbicara satu arah, dan tidak makan minum sepanjang perjalanan penerbangan bagi yang perjalanan kurang dari dua jam.

“Aturan protokol kesehatan pada prinsipnya harus tetap kita tegakkan, walaupun kita tidak melakukan permintaan pemeriksaan antigen atau PCR pada orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap maupun booster,” tuturnya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan.