sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Update korban banjir NTT: 124 meninggal, 13.230 mengungsi

Sebanyak 74 orang korban banjir bandang NTT dilaporkan hilang.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Rabu, 07 Apr 2021 16:46 WIB
Update korban banjir NTT: 124 meninggal, 13.230 mengungsi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) per Rabu (7/4) pukul 14.00 WIB mencapai 124 orang, 74 masih hilang, 129 luka-luka, dan 13.230 orang mengungsi.

Dari 124 korban meninggal tersebut, sebanyak 67 berasal dari Kabupaten Flores Timur, 28 orang Kabupaten Lembata, 21 orang Kabupaten Alor, 3 Kabupaten Malaka, 2 Kabupaten Sabu Raijua, 1 Kota Kupang, 1 Kabupaten Ende, serta 1 korban meninggal dari Kabupaten Kupang.

“Jadi, total ada 124 yang kami identifikasi berdasarkan data yang ada di daerah,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/4).

Sementara untuk 74 orang yang masih dilaporkan hilang, 6 di antaranya warga Flores Timur, 44 warga Kabupaten Lembata, dan 24 warga Kabupaten Alor. Untuk kerugian materiil, lanjut Raditya, sebanyak 688 unit rumah rusak berat, 272 unit rusak sedang, dan 164 rusak ringan.

Kemudian, rumah terdampak bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai lebih dari 1.900 unit. BNPB memberikan bantuan dana hunian bagi pengungsi sebesar Rp500.000/bulan.

“Lokasi bencana di NTT ini memang pulau-pulau. Jadi, tantangan kita semua dalam penanganan bencana ini, masyarakat aksesibilitas,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala BNPB, Doni Monardo, menyebut, hampir semua tempat pengungsian korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur telah tersedia layanan kesehatan. Namun, jumlah dokter masih terbatas hingga kini.

Karenanya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal mendatangkan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dari berbagai provinsi. Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Jawa Timur (Jatim), misalnya.

Sponsored

Terkait ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan (alkes), Donu mengklaim, masih terpenuhi kecuali alat untuk merawat pasien patah tulang. "Kami sudah koordinasi untuk segera didatangkan dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar," ucapnya dalam telekonferensi, Selasa (6/4).

Untuk meminimalisasi kerumunan di lokasi pengungsian, BNPB menyiapkan dana sewa hunian bagi setiap keluarga. BNPB juga akan menyalurkan tes cepat (rapid test) antigen ke berbagai daerah terdampak agar bisa melakukan penapisan (screening).

Mengenai pemulihan rumah rusak pascabanjir bandang, terang Doni, pemerintah pusat telah menyiapkan skema pendanaan pembangunan. Setiap rumah rusak berat akan menerima bantuan Rp50 juta rupiah, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid