sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Vaksinasi penyakit mulut dan kuku tembus 58 ribu dosis

Vaksinasi dimulai dari Sidoarjo, Jawa Timur, pada 13 Juni lalu. Vaksinasi dilakukan seiring datangnya vaksin dari Perancis.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Senin, 27 Jun 2022 15:34 WIB
 Vaksinasi penyakit mulut dan kuku tembus 58 ribu dosis

Pemerintah terus mempercepat vaksinasi terhadap hewan ternak yang sehat. Vaksinasi ini untuk mencegah pertambahan jumlah hewan yang sakit karena serangan penyakit mulut dan kuku atau PMK. 

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nasrullah mengatakan pemerintah pusat terus melakukan koordinasi dengan provinsi maupun kabupaten/kota untuk vaksinasi.
 
"Sabtu dan Minggu vaksinasi tetap berjalan. Angka sementara 58.275 ekor hewan telah divaksinasi. Terima kasih para petugas lapangan yang gigih dan tak kenal lelah membantu para peternak kita," kata Nasrullah di Jakarta, Senin (27/6).

Vaksinasi dimulai dari Sidoarjo, Jawa Timur, pada 13 Juni lalu. Vaksinasi dilakukan seiring datangnya vaksin dari Perancis. Pada tahap awal akan datang 800 ribu dosis vaksin dari rencana 3 juta dosis.
 
Nasrullah menjelaskan, daerah yang paling aktif melakukan vaksinasi terpantau saat ini di situs resmi siagapmk.id di Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebanyak 24.483 ekor; Pasuruan, Jawa Timur, sebanyak 4.746 ekor; Bandung Barat, Jawa Barat, sebanyak 5.139 ekor, dan Banyumas, Jawa Tengah, sebanyak 1.729 ekor.
 
"Data ini bersifat sementara. Saya yakin (vaksinasi) akan terus bertambah, seiring distribusi vaksin yang sudah sampai ke daerah-daerah," jelas Nasrullah.
 
Nasrullah meminta para petugas di lapangan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi pada hewan sehat di daerah yang saat ini merah dan kuning. Ini untuk mengurangi kecepatan penyebaran PMK.
 
"Kami mohon kerja sama aktif para pimpinan daerah agar segera menerjunkan petugas vaksinator. Saya lihat masih banyak yang belum bergerak, padahal vaksin sudah diterima," kata Nasrullah.
 
Pemerintah, kata dia, telah mendistribusikan vaksin PMK sebanyak 651.700 dosis sejak Jumat (24/6). Vaksin telah diterima berbagai daerah kantong ternak nasional. 
 
Nasrullah mengatakan, saat ini pemerintah menetapkan 5 kunci STOP PMK dengan 5M, yaitu memberikan vaksin pada ternak sehat, menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang, membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak, mengisolasi ternak sakit dan ternak baru, dan melaksanakan stamping out (pemusnahan) ternak.

Sebaran PMK

Pertama kali terdeteksi akhir April 2022 di Jawa Timur, PMK terus menebarkan teror. Pada 11 Mei 2022, Kementerian Pertanian menetapkan 6 kabupaten di dua provinsi (Jawa Timur dan Aceh) terjangkit wabah PMK. 
 
Saat itu, ternak yang terinfeksi PMK di Jawa Timur sebanyak 3.205 ekor dengan kematian 1,5%. Sementara kasus positif PMK di Provinsi Aceh sebanyak 2.226 ekor dengan kasus kematian 1 ekor. 

Per 27 Juni 2022, mengacu data siagapmk.id, sebaran meluas di 19 provinsi dan 218 kabupaten/kota dengan 274.472 ekor hewan dinyatakan terjangkit PMK. Ini terdiri 88.277 ekor sembuh, 2.674 ekor potong bersyarat, 1.675 ekor mati, dan 181.846 ekor belum sembuh.

PMK menyebar di provinsi utama dengan populasi sapi terbesar: Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, dan Lampung. Di lima provinsi ini jumlah sapi potong mencapai 9,924 juta ekor atau 54,9% dari total populasi. 

Di Jawa Timur, provinsi dengan populasi sapi terbesar, yakni 4,938 juta (27,4%), PMK menyebar di 38 dari 38 kabupaten/kota. Jawa Tengah dengan populasi sapi terbanyak kedua, yakni 1,863 juta (10,3%), juga menyebar masif: 35 dari 35 kabupaten/kota. Artinya, semua wilayah Jatim dan Jateng merah. Di Jawa Barat, PMK menyebar di 25 dari 26 kabupaten/kota.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid