sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Vaksinasi tahap II, Kemenkes bidik guru hingga pengemudi ojol

Kemenkes klaim vaksinasi nakes lebih cepat dari target awal pada bulan ini.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 15 Feb 2021 12:04 WIB
Vaksinasi tahap II, Kemenkes bidik guru hingga pengemudi ojol

Program vaksinasi tahap I menarget 1.372.296 tenaga kesehatan (nakes). Sebanyak 1.079.296 nakes di antaranya telah divaksin. Sedangkan vaksinasi tahap II menarget 16,9 juta petugas pelayan publik dan 21,5 juta lansia. Untuk vaksinasi tahap II ini ada 438.353 petugas pelayan publik yang sudah divaksin.

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, vaksinasi nakes lebih cepat dari target awal pada bulan ini. Maka, pemerintah memulai vaksinasi tahap II untuk lansia dan petugas pelayan publik.

 

Kemenkes kemudian merinci petugas pelayan publik prioritas penerima vaksin tahap II. Dari pedagang pasar, tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, ASN, TNI-Polri, petugas pariwisata, kepala/perangkat desa, pekerja transportasi publik, atlet, hingga wartawan.

Penetapan kelompok prioritas penerima vaksin berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Penetapan kelompok prioritas dalam petugas pelayan publik juga berdasarkan pertimbangan interaksi dan mobilitas tinggi.

“Kami memprioritaskan guru. Kami ingin membantu murid-murid yang tidak dapat belajar online atau virtual, karena sejumlah keterbatasan, sehingga dapat mengikuti proses belajar mengajar secara tatap muka,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (15/2).

Untuk kategori pekerja transportasi publik, kata dia, mencakup petugas tiket (MRT, TransJakarta, pelabuhan, bandara, hingga kereta api), masinis, pilot, pramugari, kondektur, supir bus-taksi, kernet, hingga ojek online (ojol).

Di sisi lain, lansia diprioritaskan karena berisiko tinggi meninggal dunia jika terpapar Covid-19. Jika lansia divaksin, maka dapat menekan angka kematian, menurunkan laju penularan virus, dan mengurangi beban rumah sakit.

Sponsored

Sebelumnya, program penyuntikan vaksin Covid-19 untuk lansia mulai dilakukan sejak Senin (8/2). Untuk prioritas pertama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menyasar tenaga kesehatan (nakes) berusia di atas 60 tahun sebanyak 11.600 orang. 

Sebab, lansia 59 tahun ke atas dinalai berisiko lebih tinggi meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Dari 10% total seluruh lansia yang terpapar Covid-19 di Indonesia, sebesar 50%-nya berakhir meninggal dunia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin  mengumumkan membuka peluang menggunakan vaksin Pfizer-BioTech, Moderna, hingga AstraZeneca untuk lansia. Berdasarkan data per Sabtu (6/2), vaksinasi tahap pertama untuk nakes telah mencapai 900.000 dari total target sekitar 1,5 juta.

Berita Lainnya
×
tekid