sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Vaksinasi tahap pertama untuk nakes, mengapa bukan lansia dan OTG?

Nakes miliki risiko tinggi terpapar Covid-19 dan berperan penting dalam penanganan pandemi.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 14 Jan 2021 17:17 WIB
Vaksinasi tahap pertama untuk nakes, mengapa bukan lansia dan OTG?

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Cissy Kartasasmita mengungkapkan, kadar antibodi pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh bervariasi. Jika dicek, maka kadar antibodi dapat bertahan dalam tempo 1-6 bulan. Kadar antibodi perlu melewati ambang tertentu untuk mencegah seseorang jatuh sakit pascaterinfeksi Covid-19.

Dia menjelaskan, vaksin bukanlah obat, namun mengandung virus Covid-19 yang telah dilemahkan atau dimatikan. Saat disuntikkan, vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Vaksin Covid-19 buatan Sinovac ini dinilai mampu merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh untuk membunuh dan menetralkan virus hingga 99,23%.

“Pada tahap pertama ini, sebelum ada hasil penelitian yang lebih lengkap, pemerintah memutuskan tidak memberikan dulu kepada yang pernah terpapar Covid-19. Jadi, OTG (orang tanpa gejala) itu kalau di swab ketahuan positif Covid-19, dia tidak masuk kategori divaksin sekarang, tetapi tahap berikutnya,” ujar Cissy dalam diskusi bertajuk ‘Jaminan Keamanan Vaksin Covid-19’ bersama Alinea.id, Kamis (14/1).

“(Entah) bulan Mei, Juni, atau Juli, sesudah ada penelitian yang lain, data-datanya lengkap. Baru kita tahu, siapa saja yang boleh sebetulnya. Tetapi mendingan memberi ke yang belum punya antibodi daripada yang sudah sakit, karena mungkin sudah punya antibodi,” imbuhnya.

Jika ketersediaan vaksin Covid-19 sudah memungkinkan, lanjut Cissy, maka para OTG dapat disuntik. Untuk tahap pertama penyuntikan vaksin Covid-19 lebih menyasar tenaga kesehatan (nakes). Sebab, nakes memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19 dan berperan penting dalam penanganan pandemi. Untuk lansia, vaksin Covid-19 akan disuntikkan menunggu tahapan selanjutnya.

“Kalau di luar negeri, lansia itu ada yang nomor satu, karena lansia itu sangat-sangat rentan untuk meninggal. Yang paling rentan menjadi berat (gejalanya) dan meninggal adalah lansia. Makanya, banyak yang lansia dulu. Kita belum. Karena vaksinnya yang belum boleh untuk lansia," tuturnya.

Diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan vaksin Covid-19 buatan Sinovac suci dan halal. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah memberikan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Program vaksinasi Covid-19 tahap pertama akan menyasar nakes. Disusul petugas layanan publik, seperti TNI-Polri. Program vaksinasi Covid-19 diharapkan mampu mempercepat pengendalian pandemi di Indonesia.

Sponsored

Dalam survei termutakhir dari Kementerian Kesehatan, UNICEF, WHO, dan ITAGI menunjukkan masih ada sekitar 27,6% masyarakat ragu untuk menerima vaksin. Padahal, vaksin merupakan bagian dari upaya pencegahan dalam penanggulangan Covid-19. Selain 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) vaksin perlu untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid