sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wacana Pansus PLTSa Sunter, Jakpro: Bagus-bagus saja

Hanni membantah, lambannya pengerjaan fisik karena faktor teknologi.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 13 Mar 2020 07:27 WIB
Wacana Pansus PLTSa Sunter, Jakpro: Bagus-bagus saja

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro tidak mempersoalkan rencana DPRD DKI Jakarta untuk membentuk Panitia Khusus Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (Pansus PLTSa) Sunter. Menyusul lambannya pengerjaan proyek tersebut.

"Bagus-bagus saja," ucap Sekretaris Perusahaan Jakpro, Hanni Sumarmo, saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Kamis (12/3).

Disinggung soal kendala pembangunan hingga kini, dia berdalih, sudah utarakan kepada dewan. "Telah dikomunikasikan kepada DPRD kondisinya," katanya.

Dirinya pun membantah, apabila hambatan proyek karena Fortum Power Heat and Oy gagal mengolah seluruh sampah menjadi energi listrik. "Siapa bilang?" tanya Hanni.

"Tidak ada problema dengan teknologinya," ujarnya. Fortum merupakan energi berbasis di Finlandia yang turut terlibat dalam proyek pembangunan fasilitas pengelola sampah (intermediate treatment facility/ITF) itu.

Ketua Komisi D DPRD Jakarta, Ida Mahmudah, sebelumnya mewacanakan pembentukan Pansus PLTSa Sunter. Pangkalnya, takada pekerjaan fisik sejak peletakan batu pertama pada Desember 2018 hingga kini.

Pertimbangan lain, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat (Jabar), diprediksi tutup pada 2021. Sementara, Jakarta saban hari membuang sekitar 7.800 ton sampah ke sana.

Sementara, Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, Hanief Arie Setianto, beberapa waktu sebelumnya mengklaim, pembangunan fisik ITF Sunter terkendala kerja sama dengan lembaga keuangan. Seperti aspek komersialisasi.

Sponsored

Kendati begitu, perusahaan pelat merah Ibu Kota ini sesumbar, pekerjaan fisik akan dimulai Maret 2020. Juga menargetkan pembangunan PLTSa Sunter rampung dalam tiga tahun. Diklaim dapat mengolah 2.200 ton sampah Jakarta per hari.

Fasilitas diproyeksikan mengubah sampah menjadi setrum berkapasitas 35 megawatt per jam. Pun mampu mereduksi 80-90 persen dari bobot sampah yang masuk.

Berita Lainnya
×
tekid