sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Waketum MUI: Pancasila cocok di Indonesia

"Dengan suku yang berbeda-beda, bahasa, dan ras berbeda, maka alat perekatnya adalah tawassut, di tengah," ujar.

Dave Linus Piero
Dave Linus Piero Jumat, 15 Okt 2021 18:22 WIB
Waketum MUI: Pancasila cocok di Indonesia

Wakil Ketua Majelis Ulama Indoneisa (MUI) Marsudi Syahud menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara tawassuth.Dia mengungkapkan bahwa tawassut (sikap tengah-tengah) dapat menjadi perekat perbedaan yang ada di Indonesia. 

"Dengan suku yang berbeda-beda, bahasa, dan ras berbeda, maka alat perekatnya adalah tawassut, di tengah," ujar Marsudi dalam webinar yang diadakan oleh Moya Institute, Jumat (15/10).

Dia menjelaskan, para pendiri bangsa menemukan jati diri bangsa ini sebagai negara tawassuth. Marsudi menilai, bangsa tidak liberal, tidak kapitalis dan tidak sosialis. "founding fathers, nenek moyang kita, mbah buyut menemukan jati dirinya, negara yang tawassuth," kata Marsudi.

"Dua-duanya dikumpulkan di tengah. Mengakui adanya kanan sedikit, mengakui kiri sedikit. Tidak total kanan, ekstrem dan juga tidak total kiri yang ekstrem," lanjutnya.

Sponsored

Marsudi menilai, Pancasila memang cocok untuk Indonesia karena berada di tengah. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga mengatakan, masyarakat Indonesia hendaknya juga berperilaku netral (balance).

"Negara Pancasila ini juga termsuk tawassuth. Balance. Yang adil. Dan, ketika kita jadi umat, hidup di muka bumi ini, hendaknya berperilaku yang balance, yang tawassuth, yang tengah-tengah, dan adil," ujar marsudi.

Dalam pemerintahan, Marsudi mengingatkan, agar agar tetap rukun dan adil. Ia mengatakan, bahwa pemerintah harus dapat menyatukan dua maslahat, yaitu kepentingan khusus individu juga diurus dan kepentingan publik juga diurus.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid