sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wakil Ketua KPK: Banyak perempuan jadi korban korupsi

Pada dasarnya perempuan punya kesadaran mengungkap kasus dugaan korupsi yang dilakukan atasannya di tempat bekerja. 

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Kamis, 27 Agst 2020 13:21 WIB
Wakil Ketua KPK: Banyak perempuan jadi korban korupsi

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar mengatakan, banyak perempuan menjadi korban dalam tindak pidana korupsi. Hal itu berdasarkan pengalaman dia selama 10 tahun mengabdi di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Lili menjelaskan, pada dasarnya perempuan punya kesadaran mengungkap kasus dugaan rasuah yang dilakukan atasannya di tempat bekerja. Tetapi, seringkali dalam upaya mengungkap praktik lancung tersebut mendapatkan penghalangan.

"Dari pasangan, dari keluarga, dari anak, dari mertua, dari semua keluarga, dan kemudian penghalangan itu bisa berdampak buruk bagi yang bersangkutan," kata Lili dalam diskusi daring, Kamis (27/8).

Dampak dari penghalangan tersebut, imbuhnya, dalam beberapa kasus malah menjadi perpisahan dan perempuan yang hendak mengungkap kasus kemudian mengalami musibah tak sedikit.

"Diberhentikan atau dimutasikan, dia diceraikan dan kemudian dia tidak punya tempat tinggal dan tidak punya kehidupan ekonomi yang baik," urainya.

Pada kesempatan yang sama, Lili menyampaikan, KPK sejak beberapa tahun lalu sudah menginisiasi program Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Menurutnya, program tersebut telah banyak melahirkan agen-agen di seluruh Indonesia untuk memberikan kesadaran antikorupsi. Tidak hanya di ranah domestik, tetapi juga di lingkungan aktivitasnya.

Keberhasilan SPAK, menurut dia, seperti yang dilakukan polisi wanita yang memberikan perbaikan signifikan terhadap pelayanan publik di kepolisian. Kemudian, agen SPAK berprofesi sebagai hakim juga turut membuat perbaikan sistem agar masyarakat bisa mengakses pelayanan pengadilan yang lebih baik.

Lebih lanjut, Lili mengatakan, agen SPAK yang menjadi komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah juga aktif melakukan sosialisasi tentang pemilihan kepala daerah yang jujur. Atas aktivitas tersebut, katanya, KPK mencatat terdapat banyak perubahan, tidak hanya di lingkungan keluarga melainkan juga di tempat kerja.

Sponsored

"Saya sangat berharap, perempuan (lain) melakukan tindakan ini juga karena punya kesadaran dan kita yakin masih banyak perempuan-perempuan yang menjadi korban korupsi. Kita, harus berjuang bersama-sama untuk melepaskan dari jerat yang membuat perempuan bisa menjadi miskin," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid