sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wapres JK akan kunjungi lokasi terdampak tsunami Selat Sunda

Pandeglang adalah daerah paling parah yang terdampak tsunami Selat Sunda.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Minggu, 23 Des 2018 10:34 WIB
Wapres JK akan kunjungi lokasi terdampak tsunami Selat Sunda

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berencana untuk meninjau lokasi tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten. Hal ini diketahui dari Twitter juru bicara JK, Husain Abdullah.

Alinea.id yang sudah menghubungi Husain belum mendapat detail terkait rencana kunjungan JK ke lokasi tsunami Selat Sunda di Pandeglang. Hingga Minggu (23/12) pagi JK berada di Makassar untuk melakukan kunjungan kerja.

Konfirmasi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang diterima Alinea.id menyebutkan, hingga pukul 07.00 WIB, korban tsunami Selat Sunda khususnya di daerah Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang tercatat 43 orang meninggal, 584 orang luka-luka, serta dua orang hilang. Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.

Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami.

Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. 

Daerah yang terdampak adalah pemukiman dan kawasan wisata di sepanjang pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.

Di Lampung Selatan, tujuh orang meninggal, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat tiga orang meninggal dunia, empat orang luka-luka dan dua orang hilang.

Sponsored

Sementara itu, BMKG dalam keterangannya menuturkan bahwa peristiwa tsunami Selat Sunda tidak dipicu oleh gempa bumi, melainkan gelombang tinggi karena cuaca dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

BMKG menjelaskan telah mendeteksi dan memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada Sabtu (22/12) pukul 07.00 hingga Minggu pukul 07.00 WIB di wilayah perairan Selat Sunda.

Melalui koordinasi dengan Badan Geologi, BMKG melaporkan bahwa pada pukul 21.03 WIB Gunung Krakatau mengalami erupsi kembali sehingga peralatan seismometer setempat rusak. Namun, seismik Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor yang terjadi terus menerus.

"Tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan," ungkap Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati.

Berdasarkan rekaman seismik dan laporan masyarakat, peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktivitas gempa bumi tektonik. Namun, sensor Cigeulis (CGJI) mencatat adanya aktivitas seismik dengan durasi sekitar 24 detik dengan frekuensi 8-16 Hz pada pukul 21.03 WIB.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid