sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wapres: Tak sedikit yang mendakwahkan Islam dengan wajah galak

Wapres Ma’ruf Amin kagumi cara berdakwah Mbah Hamid.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 26 Okt 2020 14:14 WIB
Wapres: Tak sedikit yang mendakwahkan Islam dengan wajah galak

Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin meminta para dai mengikuti model dakwah KH Abdul Hamid atau Mbah Hamid, tokoh agama Islam asal Pasuruan, Jawa Timur, yang dikenal santun dan lembut saat berdakwah.

Pendekatan hikmah yang menguji daya nalar dengan peristiwa tertentu, kata dia, terbukti efektif menghadirkan kesadaran dan menumbuhkan daya tarik masyarakat untuk mengenal Islam. Menurut Wapres Ma’ruf, model dakwah tersebut juga dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para wali terdahulu.

“Saat ini tidak sedikit yang mendakwahkan ajaran Islam dengan wajah yang galak. Jauh dari Islam yang diajarkan Rasulullah. Oleh karena itu, Mbah Hamid itu contoh dan teladan yang sangat baik,” ucapnya dalam acara Haul ke-39 Mbah Hamid Pasuruan yang disiarkan secara virtual, Senin (26/10).

Ia mengaku mengagumi Mbah Hamid karena kesehariannya yang sederhana dan jauh dari publisitas. Di era digital saat ini, kata dia, publikasi seakan menjadi kunci untuk mengukur kebaikan seseorang. Padahal, belum tentu memberikan dampak positif yang lebih besar daripada yang tidak dipublikasikan.

“Sepertinya sekarang ini (teladan Mbah Hamid) sudah banyak dilupakan, karena sesuatu amal kebaikan, seakan harus diketahui seluas mungkin oleh publik,” tutur Ma’ruf.

Saat ini, kata Ma'ruf, banyak orang terjebak dalam mentalitas pencitraaan ketika hendak berperilaku baik. Mentalitas pencitraan berlebihan malah akan mengesampingkan niat untuk berbuat baik bagi sesama. Pasalnya, motivasinya hanya sekadar membentuk citra diri ketimbang membantu dengan ikhlas.

“Amal kebaikan yang dilakukan diorientasikan agar di-cover media secara luas,” ucapnya.

Selain itu, Mbah Hamid memiliki sifat 'khumul' atau tindakan kebaikan yang di kerjakan secara diam-diam, agar tidak diketahui orang lain telah banyak dilupakan.

Sponsored

Padahal, sambung dia, pilihan hidup khumul itu justru membawa keberkahan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Fenomena pencitraan, jelas Wapres, telah menggoyahkan niat para pemuka agama saat menyebarkan ajaran Islam dengan memanfaatkan media digital.

“Dakwah melalui digital jangkauannya lebih luas dan dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Yang penting niatnya tetap tulus, ikhlas karena Allah subhanahu wa ta'ala,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid