sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Warga Wadas bantah kepolisian soal sajam untuk menghalangi petugas

Sekitar 60 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), ditangkap aparat kepolisian pada Selasa (8/2).

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Rabu, 09 Feb 2022 06:30 WIB
Warga Wadas bantah kepolisian soal sajam untuk menghalangi petugas

Sekitar 60 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), ditangkap aparat kepolisian pada Selasa (8/2) kemarin. Penangkapan tersebut dilakukan saat "Korps Bhayangkara" mengepung basis penolakan proyek pembangunan Bendungan Bener.

Penangkapan dilakukan dengan berbagai dalih. Membawa senjata tajam (sajam) untuk menghalangi petugas, yang mengamankan jalannya pengukuran lahan untuk pembangunan Bendungan Bener, misalnya.

Namun, pernyataan itu dibantah warga. Ini berdasarkan keterangan tertulis Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) dan LBH Yogyakarta selaku pengacara warga.

"Polisi juga menuduh warga yang ditangkap membawa senjata tajam. Padahal, aparat sendiri yang justru datang membawa senjata lengkap dan tameng," tegas Gempadewa.

"Tidak ada warga Wadas yang sengaja membawa senjata tajam, apalagi digunakan untuk menghalangi aparat kepolisian," sambungnya.

Menurut Gempadewa, justru aparat kepolisian secara paksa merangsek masuk ke rumah-rumah warga dan merampas alat pertanian, termasuk yang digunakan untuk membuat besek."

"Tuduhan aparat kepolisian bahwa ada beberapa warga yang membawa senjata tajam dan melakukan perlawanan menjadi ungkapan yang tidak berdasar," katanya.

Gempadewa pun membantah tudingan kepolisian yang menyebut warga Wadas menggelar aksi dan memicu kericuhan. Justru menurutnya, ribuan aparatlah yang datang ke berbagai titik di desa sejak pagi, lalu mengelilingi rumah-rumah warga dan mengepung masjid.

Sponsored

"Warga ketakutan dan berkumpul di satu titik, yakni Masjid Krajan," ungkapnya. "Sementara, beberapa warga yang lain mencari tempat aman karena dikejar-kejar preman/intel kepolisian. Tidak ada yang bisa dilakukan warga selain berdoa," tandas Gempadewa.

Sebagai informasi, sebagian besar warga Desa Wadas menolak proyek pembangunan Bendungan Bener, salah satu program strategis nasional (PSN) Presiden Joko Widodo, sejak 2016.

Sementara itu, kepolisian mengerahkan ribuan personelnya dengan kostum dan senjata lengkapi antihuru-hara ke Desa Wadas. Mulanya, untuk mengawal proses pengukuran lahan penambangan batu andesit (kuari) untuk Bendungan Bener.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid