sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Yogyakarta susun rencana strategis normal baru pascapandemi

Ini untuk mengantisipasi penularan Covid-19 saat masyarakat beraktivitas.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Minggu, 17 Mei 2020 20:46 WIB
Yogyakarta susun rencana strategis normal baru pascapandemi

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sedang menyusun rencana strategis menuju kondisi normal baru di usai pandemi coronavirus anyar (Covid-19). Aspek kesehatan, penekanannya.

"Protokol harus segera dibuat karena kehidupan masyarakat sudah kembali ramai, berbagai aktivitas ekonomi kembali berjalan. Jalanan pun sudah ramai aktivitas," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Minggu (17/5).

Tata cara tersebut, menurutnya, mendesak disusun agar tidak terjadi penularan SARS-CoV-2 saat masyarakat beraktivitas. "Ada banyak hal yang nantinya bisa dijadikan sebagai kondisi normal baru masyarakat usai pandemi."

Heroe melanjutkan, masyarakat Kota Yogyakarta melakukan beragam cara agar tetap menjalankan berbagai kegiatan saat pandemi. Misalnya, menyediakan layanan belanja secara daring (online) dari pasar tradisional dan memasarkan produk makanan hasil kelompok kuliner warga melalui Program Gandeng-Gendong.

“Warga yang mengelola kampung sayur, lele cendol, program e-warong di masyarakat, juga saling bersinergi untuk mencukupi kebutuhan," jelas dia.

Pemanfaatan teknologi pun dilakukan institusi pendidikan, pemerintahan, maupun swasta. Kebijakan belajar mengajar (KBM) secara daring) dan rapat jarak jauh, contohnya.

"Hal-hal yang selama pandemi bisa dilakukan menunjukkan, keuletan dan jiwa gotong royong warga. Berbagai kebiasaan yang sudah terbentuk tersebut, diharapkan masih bisa dilanjutkan sebagai wujud normal baru," imbuhnya.

Meskipun demikian, Heroe memastikan, berbagai langkah strategis itu baru akan dilakukan secara penuh saat kurva pandemi melandai. Ditandai jumlah kasus cenderung stabil bahkan turun serta tidak ditemukan kasus baru.

Sponsored

Dirinya sesumbar, modal sosial yang dimiliki merupakan moral yang sangat penting dalam menghadapi Covid-19. Dicontohkannya dengan sumbangan masyarakat, April 2020. "Bantuan dari warga memiliki nilai lebih dari Rp3 miliar,” tutupnya.

Hingga 17 Mei, pasien positif Covid-19 Kota Yogyakarta yang dirawat sebanyak 14 orang. Kemudian, ada 22 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 39 orang dalam pemantauan (ODP). (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid