sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Zona merah di Jateng diminta dirikan rumah sakit darurat

Permintaan ini dikhususkan kepada Kudus, Jepara, dan Grobogan.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Kamis, 01 Jul 2021 07:48 WIB
Zona merah di Jateng diminta dirikan rumah sakit darurat

Kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) dengan status zona merah atau berisiko tinggi penularan Covid-19 diminta menambah tempat tidur hingga 40% dari alokasi yang tersedia. Jika tidak bisa, membuat rumah sakit darurat (RSD).

"BOR (bed occupancy ratio) rumah sakit saya minta ditambah 40%, minimal untuk Covid. Maka, konversi dan penambahan harus dilakukan," ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau RSD di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Rabu (30/6).

"Kalau tidak bisa, maka saya minta membuat rumah sakit darurat sebagai satu alternatif. Solo sudah punya, Semarang, Kendal, dan Banyumas juga sudah punya. Maka, saya dorong area berbahaya lain, seperti Kudus, Jepara, Grobogan, dan lainnya," lanjutnya.

Dirinya melanjutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng siap membantu penanganan sarana prasarana (sapras) sekaligus sumber daya manusia (SDM). Dia pun tengah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengingat ada kendala dalam penambahan tenaga kesehatan (nakes).

Sponsored

"Tapi, rasa-rasanya tetap kurang. Maka, saya usulkan kerja sama dengan perguruan tinggi. Mahasiswa yang sudah semester akhir bisa didorong untuk membantu. Tidak harus menangani Covid, tapi menangani pasien umum lainnya," jelasnya, mengutip situs web Pemprov Jateng.

Karenanya, Ganjar telah membahas masalah ini dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuannya, mendorong kerja sama dengan perguruan tinggi dalam penambahan SDM kesehatan.

"Saya kira, Menkes dan Mendikbud Ristek perannya sangat penting saat ini agar kebutuhan nakes kita jadi terpenuhi,” tutup politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Berita Lainnya
×
tekid