5 catatan saat Liverpool mengatasi Benfica

Ibrahima Konate dan Sadio Mane membawa tim Jürgen Klopp unggul saat jeda, sebelum Darwin Nunez memperkecil ketertinggalan di babak kedua.

Luis Diaz menambah keunggulan menjadi dua gol di akhir pertandingan di Lisbon, untuk memberi The Reds keuntungan penting menjelang pertandingan kembali di Anfield minggu depan.

Berikut adalah lima poin tentang permainan Liverpool di Estadio da Luz, seperti dilansir dari liverpoolfc.com

Rekor yang diraih The Reds dibantu oleh fondasi yang kokoh

Kemenangan di Portugal adalah kemenangan tandang kelima berturut-turut klub di Liga Champions musim ini.

Ini adalah kali kedua Liverpool mencapai prestasi tersebut di Eropa, setelah terakhir kali melakukannya di bawah mantan manajer Joe Fagan antara 1983 dan 1984.

Liverpool juga mengamankan kemenangan tandang kedelapan berturut-turut di semua kompetisi untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Tim asuhan Klopp telah mencetak rekor lain di babak pertama, setelah membuat 19 pertandingan berturut-turut di semua kompetisi tanpa kebobolan gol di babak pertama.

Gol Nunez pada menit ke-49 hanya menjadi gol kelima yang masuk ke gawang The Reds dalam 18 pertandingan terakhir mereka.

Liverpool juga menghentikan tiga kekalahan beruntun di laga tandang di Benfica, dengan kekalahan terakhir terjadi 12 tahun lalu dalam periode 2009-10 di bawah Rafael Benitez.

Konate mencetak gol pertama Liverpool

Konate membobol gawang untuk pertama kalinya sebagai pemain Liverpool di Lisbon.

Bek tengah itu, menyundul bola yang menjulang tinggi yang berasal dari umpan bola mati Andy Robertson, membuat keunggulan 1-0.

Konate juga belum merasakan kekalahan saat berada di lapangan selama 20 kali bermain untuk The Reds, sejak pindah dari RB Leipzig.

Magic Mane dan Diaz yang memesona

Mane mencetak 15 gol untuk musim ini di semua kompetisi.

Penyerang Senegal itu mencetak enam gol dalam tiga kunjungan terakhirnya ke Portugal, tetapi lebih mengesankan lagi dengan capaiannya mencetak 22 gol untuk The Reds di Liga Champions.

Tendangan bola sempurna Trent Alexander-Arnold ditandukkan oleh Diaz untuk memungkinkan Mane melampaui Steven Gerrard dan duduk di urutan kedua dalam daftar pencetak gol Liga Champions sepanjang masa klub.

Mohamed Salah (33) adalah satu-satunya pemain yang mengantongi lebih banyak dalam kompetisi untuk Liverpool.

Sementara Diaz juga kembali menghadapi Benfica untuk pertama kalinya sejak bergabung dengan The Reds dari rival bebuyutan Eagles yakni, FC Porto.

Gol telat pemain Kolombia itu, memastikan penyerang itu tetap tak terkalahkan melawan Benfica dalam delapan pertandingan.

Ini adalah permainan tim

Menjelang pertandingan, Klopp membahas pentingnya skuadnya dalam beberapa minggu mendatang.

Tiga pergantian pemain dalam waktu satu jam di Estadio da Luz membuktikan, bahwa Klopp benar.

Masuknya Jordan Henderson di lini tengah membantu menyelesaikan pertandingan menyusul upaya Nunez.

Diogo Jota dan Roberto Firmino membawa kekuatan baru untuk menyerang, sementara Alisson Becker kembali membuktikan penggerak vital dalam mesin pertahanan dengan penyelamatan penting dari Everton.

Ini baru pertandingan pertama

Liverpool mendapat signal penting dalam upaya mereka untuk mencapai empat besar Liga Champions.

Klopp, bagaimanapun, sangat ingin menekankan bahwa itu hanya paruh waktu dalam pertandingan dua leg, dengan pertandingan terbalik di Anfield ditetapkan untuk minggu depan.

“Kami memenangkannya, unggul dua gol, (ini) babak pertama. Tidak lebih, atau kurang, ”kata Klopp usai pertandingan.

“Kami memiliki hasil yang lebih baik, jauh lebih baik dari sebelumnya. Kami tahu lebih banyak tentang lawan. Mereka akan melakukannya lagi (di Anfield)," kata dia lagi.

“Mereka menang di Ajax. Mereka menggiling semua hasil di babak penyisihan grup. Jadi, kami sadar akan kualitasnya," tutur dia.

“Sekarang, kami memiliki pertandingan yang bagus di antaranya, tetapi kami akan siap untuk Benfica,” tutur dia.