sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Targetkan berprestasi di Olimpiade 2032, Kemenpora susun desain besar olahraga

Penyusunan grand desain itu berdasarkan arahan atau perintah dari Presiden Joko Widodo.

Silvia Nita Nur Aryanti
Silvia Nita Nur Aryanti Senin, 15 Mar 2021 18:56 WIB
Targetkan berprestasi di Olimpiade 2032, Kemenpora susun desain besar olahraga

Pemerintah tengah menyusun Grand Design Nasional Indonesia (Desain Besar Olahraga Nasional). Keberadaannya diharapkan bisa meningkatkan prestasi atlet di tingkat regional dan dunia.

“Sebagaimana kita tahu, Indonesia belum mempunyai desain khusus untuk pembinaan prestasi olahraga nasional. Padahal usia negeri Indonesia sudah 76 tahun, tetapi belum mempunyai desain besar,” kata Menpora Zainudin Amali, dalam keterangan daring, Senin (15/3).

Dia mengakui, penyusunan grand desain itu berdasarkan arahan atau perintah dari Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dan arahan pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-37 pada 9 September 2020. Pada saat itu, presiden meminta kepada Kemenpora melakukan review total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional.

“Tak hanya itu juga, kami juga diminta menggunakan big data, dan juga menjadikan sport science sebagai unsur utama di dalam pembinaan olahraga nasional,” ujar dia.

Atas dasar itu, Kemenpora segera menyusun desain besar tentang olahraga nasional dengan bekerja sama bersama stakeholders lainnya seperti, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), National Paralympic Committee (NPC), perguruan tinggi, akademisi, serta praktisi bidang olahraga.

“Itu kami lakukan selama beberapa waktu. Setelah mendapatkan perintah dari Bapak Presiden. Kami mendatangi sejumlah kota dan perguruan tinggi untuk uji publik desain keolahragaan nasional sehingga dalam perjalanannya itu juga mendapatkan masukan dari para praktisi, akademisi, dan stakeholders,” katanya.

Desain besar olahraga nantinya merupakan sumber potensi talenta untuk para atlet-atlet nasional. Di samping itu juga, Kemenpora akan membuat 10 sentra pemusatan latihan di beberapa daerah yang disesuaikan dengan potensi dan yang paling mendasar, yakni potensi talenta ketika masih di sekolah dasar.

“Tadi Kemendikbud memberikan respons positif, yang mana kemendikbud akan melakukan tugasnya sesuai dengan program desain besar ini. Dan juga sentra-sentra besar ini akan berisi anak-anak yang memiliki potensi dan juga sudah terseleksi usia SMP. Selanjutnya usia SMA akan ditransfer ke Cibubur tempat SKO (Sekolah Khusus Olahraga). Dan juga kami pertimbangkan untuk bisa melihat Hambalang menjadi tempat sentra atlet senior dan atlet-atlet yang siap untuk bertanding.” ujar Amali.

Sponsored

Itulah sebabnya, dia memastikan, rangkaian program ini sangat panjang. Apalagi dalam mencapai suatu prestasi, setidaknya membutuhkan waktu selama 10 tahun atau 10.000 jam.

Target desain besar ini direncanakan sampai 2045. Tetapi Kemenpora sudah membagi target-target pada 2024, 2028, dan 2032.

“Kita tahu kalau Olimpiade 2024 dilaksanakan di Prancis. Lalu 2028 diselenggarakan di LA Amerika Serikat. Dan kami berharap pada 2032, bisa menang bidding menjadi tuan rumah Olimpiade. Tentunya, kita tidak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga harus memperoleh prestasi.” harapnya.

Selan itu, dalam desain besar ini Kemenpora menargetkan, Indonesia berada pada posisi 10 besar baik untuk Olimpiade maupun Paralimpiade atau atlet-atlet disabilitas pada 2032. Untuk mencapai itu semua, membutuhkan banyak dukungan dari beberapa stakeholder. Seperti dukungan pendanaan, infrastruktur, kerja sama antara kementerian dan lembaga BUMM, perusahaan swasta, serta yang paling penting adalah dukungan dari daerah.

“Prestasi tidak bisa kita dapatkan by accident. Prestasi harus kita dapatkan dengan by design,” kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid