sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Iran protes medali pencak silat Asian Games 2018

Setelah Malaysia, kini Iran mengajukan protes terhadap Dewan Olimpiade Asia atas Pencak Silat yang membuat Indonesia panen medali emas.

Sukirno
Sukirno Kamis, 30 Agst 2018 04:41 WIB
Iran protes medali pencak silat Asian Games 2018

Setelah Malaysia, kini Iran mengajukan protes terhadap Dewan Olimpiade Asia atas Pencak Silat yang membuat Indonesia panen medali emas.

Kepala Komite Olimpiade Nasional Iran (National Olympic Committee/NOC) Reza Salehi Amiri menilai perolehan medali Indonesia dalam olah raga Pencak Silat yang tidak dikenal dan sangat pribumi itu merupakan hadiah dari Dewan Olimpiade Asia (Olympics Council of Asia/OCA). Iran secara resmi akan memprotes medali ini kepada OCA.

"Tindakan OCA mengakui Pencak Silat dan perolehan medali dari cabang olah raga itu dalam hitungan pada Asian Games tidak dapat dibenarkan, tidak masuk akal, dan sama sekali tidak adil," kata dia, Rabu (29/8).

Iran telah secara lisan memprotes kepada Presiden OCA Sheikh Ahmed  al-Fahad al-Ahmed al-Sabah. Jawaban Presiden OCA bahwa 'hak istimewa semacam ini juga akan diberikan kepada Iran jika pertandingan diadakan di negara itu' dinilai tidak meyakinkan.

Perolehan medali ini membuat peringkat Indonesia melesat dari posisi 17 pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, menjadi urutan 4 pada 2018 di Jakarta. Dia menilai, OCA harus bertanggung jawab atas hal tersebut.

Untuk kedisiplinan, sambungnya, ratusan atlet bersaing dapat bertanding di pesta olah raga tingkat Asia. Para atlet itu mencoba meraih medali selama pertandingan.

Menurut dia, faktanya, negara tuan rumah dapat dengan mudah memenangkan banyak medali itu sangat disesalkan.

Perhelatan Asian Games masih berlangsung hingga 2 September 2018. Posisi Iran tergusur menjadi urutan 4 setelah Indonesia meraih 14 medali emas dari Pencak Silat.

Sponsored

Perolehan medali pada Asian Games 2018 hingga Kamis (30/8).

Malaysia walk out

Aksi protes hingga walk out dilakukan oleh atlet Pencak Silat Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari. Dia merasa dicurangi juri saat bertanding melawan wakil Indonesia, Komang Harik Adi Putra, di final kelas E putra 65 kg-70 kg, Senin (27/8).

Bahkan, setelah Jufferi mundur pada detik-detik akhir pertandingan, dia memukul dinding pemisah di ruang pemanasan hingga jebol. Ia emosi dan marah-marah dan harus ditenangkan oleh pelatihnya.

Jufferi meminta maaf kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman. Dia berlutut kepada Menteri Saddiq sembari menangis.

Aksi itu kemudian direspons langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman. Menteri paling muda di kabinet Mahatir Mohamad itu menilai Jufferi adalah pemenang bagi masyarakat Malaysia.

Sumber: Mehr News Agency

Berita Lainnya
×
tekid