Shin Tae-yong akan eksploitasi kelelahan Filipina: Harus lebih kuat main bodi

Timnas U-23 Indonesia lebih beruntung jika berbicara soal jadwal pertandingan, dibandingkan Filipina. Menjelang kedua tim bentrok sore ini, Indonesia diharapkan jauh lebih bugar dari para pemain Filipina, sehingga bisa memanfaatkan situasi itu secara maksimal agar menang.  

Jadwal pertandingan penyisihan Grup A SEA Games Filipina terbilang sangat ketat. The Young Azakals, bermain 6 Mei lawan Timor Leste, kemudian 8 Mei menghadapi Vietnam, dan 10 Mei menghadapi Myanmar. Setelah itu baru bertemu Indonesia pada 13 Mei ini pukul 16.00 WIB di Stadion Viet Tri, Phu Tho.

Sedangkan Indonesia menjalani laga perdana pada 6 Mei menghadapi Vietnam, kemudian baru bermain 10 Mei vs Timor Leste, dan 13 Mei ini menghadapi Filipina. 

Shin Tae-yong siap mengeksploitasi kelemahan Filipina, yang di atas kertas dalam situasi lebih kelelahan. Kabar baiknya, Skuad Garuda pun dalam kondisi yang baik. 

"Kami dalam kondisi bagus, semakin meningkat dan sudah siap melawan Filipina. Saya yakin para pemain dapat menampilkan penampilan terbaik mereka di pertandingan tersebut," kata Shin Tae-yong, seperti dikutip laman PSSI.

Di luar situasi kebugaran yang lebih berpihak kepada Egy Maulana Vikri dkk, Indonesia perlu memasang kewaspadaan tinggi terutama dengan keunggulan postur tubuh yang dimiliki para pemain Filipina. 

"Kami harus lebih kuat main bodi dan intensitas main bodi harus lebih dari yang biasa. Kalau begitu, pasti akan bisa memberikan yang terbaik. Kami juga harus bisa memanfaatkan situasi terkini tim Filipina yang sudah memainkan tiga laga," tambah Shin Tae-yong.

Indonesia membutuhkan kemenangan karena saat ini masih berada di posisi keempat klasemen dengan poin tiga. Sementara peringkat teratas didukui Myanmar (6), Filipina (4), dan Vietnam (4). Tiga poin tambahan dari Filipina akan membuat kans Indonesia lebih terbuka untuk lolos dari babak penyisihan grup. Di penghujung penyisihan, Indonesia akan melakoni duel yang juga tak kalah pentingnya, melawan  Myanmar pada 15 Mei.