sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

TGIPF: Gas air mata ditembakan secara membabi buta di Kanjuruhan

Faktor utama timbulnya korban peristiwa kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan karena gas air mata.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Sabtu, 15 Okt 2022 07:13 WIB
TGIPF: Gas air mata ditembakan secara membabi buta di Kanjuruhan

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyatakan ada penembakan gas air mata ke arah tribun Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Persebaya vs Arema FC. Hal itu tertuang dalam laporan investigasi TGIPF yang diserahkan kepada Presiden Jokowi, Jumat (14/10).

"Melakukan tembakan gas air mata secara membabi buta ke arah lapangan, tribun, hingga diluar lapangan," tulis kesimpulan di salah satu poin laporan TGIPF.

Dalam laporan itu, TGIPF menyebut, aparat keamanan tidak pernah mendapatkan pembekalan/penataran tentang
pelarangan penggunaan gas air mata dalam pertandingan yang sesuai dengan aturan FIFA. Kemudian, tidak adanya sinkronisasi antara regulasi keamanan FIFA (FIFA Stadium Safety and Security Regulations) dan peraturan Kapolri dalam penanganan pertandingan sepak bola.

Selanjutnya, tidak terselenggaranya TFG (Tactical Floor Game) dari semua unsur. Terakhir, tidak mempedomani tahapan-tahapan sesuai dengan Pasal 5 Perkapolri No.1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian. (Tahap I: Pencegahan; Tahap II: Perintah Lisan; Tahap III: Kendali Tangan Kosong Lunak; Tahap IV: Kendali Tangan Kosong Keras; Tahap V: Kendali Senjata Tumpul, Senjata Kimia/Gas Air mata, Semprotan cabe; Tahap VI: Penggunaan Senjata Api). 

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyatakan bahwa kematian massal terutama karena gas air mata.

"Yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan setelah terjadi desak-desakan setelah gas air mata yang disemprotkan," ucap Mahfud di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (14/10).

Lebih lanjut Mahfud MD menjelaskan, saat ini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah meneliti mengenai peringkat kebahayaan racun dari gas air mata yang ditembakan. Kendati demikian, hasilnya nanti tidak akan mengubah kesimpulan apapun.

Untuk diketahui, dalam peristiwa di Stadion Kanjuruhan telah menimbulkan korban sebanyak 712 orang yang terdiri dari 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, dan 484 orang luka sedang. Pemerintah memastikan, seluruh biaya korban yang menjalani perawatan medis ditanggung oleh pemerintah.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid