sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Analis nilai partai pendukung Jokowi masih kurang optimal

Mesin partai politik pendukung Jokowi dinilai kurang optimal dalam mendongkrak suara Jokowi dan Ma'ruf Amin di daerah

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Minggu, 27 Jan 2019 19:27 WIB
Analis nilai partai pendukung Jokowi masih kurang optimal

Elektabilitas Jokowi yang cenderung stagnan di angka 54%, menimbulkan pertanyaan beberapa pihak atas tingkat keterpilihan petahana. Pasalnya angka tersebut tak berbanding lurus dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi yang tinggi hingga mencapai 70%.

Peneliti Politik Indonesian Publik Institut (IPI) Jerry Massie menilai, hal itu disebabkan karena mesin partai politik pendukung Jokowi kurang optimal dalam mendongkrak suara Jokowi dan Ma'ruf Amin di daerah, sehingga elektabilitas Jokowi mengalami stagnasi.

Tak hanya itu, Jerry juga melihat, pengaruh Ma'ruf Amin kurang optimal mendongkrak suara Jokowi. Dari hasil beberapa survei yang ia amati, Ma'ruf belum memberikan pengaruh berarti bagi petahana.

"Parpol pendukung kurang bergerak dan manuver TKN kurang optimal. Saya lihat Ma'ruf juga tidak bisa mendongkrak suara Jokowi. Dari sembilan survei, paling tingkat elektabilitas Jokowi stagnan di 52% hingga 54%. Jika Ma'ruf mampu menyumbang 4%, maka bisa sampai 58% bahkan 60 %," paparnya kepada Alinea.id, Minggu (27/1).

Jerry menyarankan, agar kubu petahana merubah konsep kampenye di waktu yang tersisa agar lebih brilian, dengan memunculkan ide dan gagasan yang lebih segar. Menyampingkan kampanye yang terkesan janji

Untuk menyentuh dan menjangkau pemilih, harus ada new concept and new breakthrough. Sepanjang dua hingga tiga bulan tersisa, TKN harus lebih progresif lagi, dan harus mampu meyakinkan pada debat kedua," paparnya 

Kubu Jokowi-Ma'ruf juga diminta tidak menganggap sepele potensi golput di masyarakat. Berkaca pada Pilpres 2014, Jokowi hanya menang tipis dari pasangan Prabowo-Hatta.

"Perolehan suara Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla hanya meraih 53,15% suara atau unggul atas Prabowo-Hatta Rajasa yang mendapat 46,85% suara. Jadi selisih di bawah 10%, selisih yang sedikit ini bisa jadi membuat elektabilitas dan tingkat kepuasan itu ada jarak. Ini harus diperhatikan jika tak ingin kalah," pungkasnya.

Sponsored

Sebelumnya survei Median mendapati pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merangkak naik, memperpendek jarak perolehan suara dengan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Dalam rilis survei nasional Median pada Januari 2019, di Jakarta, Senin, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 47,9% suara responden, sementara Prabowo-Sandiaga meraih 38,7%.

Direktur Eksekutif Rico Marbun dalam rilis survei tersebut mengungkapkan, kondisi tersebut semakin memperpendek jarak selisih elektabilitas kedua kandidat.

Median mendapati, suara pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam survei periode Januari 2019 relatif stagnan dibandingkan pada medio November 2018 yang meraih 47,7% atau hanya naik 0,2%.

Sementara pasangan calon Prabowo-Sandiaga pada medio November 2018, mendapatkan raihan suara 35,5%, atau meningkat 3,2% pada Januari 2019.

Dengan demikian, pada survei Januari 2019, jarak antara keduanya telah satu digit menjadi 9,2%, sementara pada November 2018, jarak elektabilitas kedua pasangan sebesar 12,2%.

Sedangkan responden yang belum menentukan pilihan dalam survei di Januari 2019 sebesar 13,4%, menurun bila dibandingkan pada November 2018 yang sebesar 16,8%.

Sementara itu, survei Median mendapati jarak keunggulan Jokowi atas Prabowo di Pulau Jawa menurun dari 16% pada November 2018 menjadi 11,8% pada Januari 2019.

Pada November 2018, Jokowi-Ma'ruf meraih 48,7% suara responden. Sedangkan pada Januari 2019, raihan Jokowi-Ma'ruf menurun menjadi 47,4%.

Sedangkan Prabowo-Sandiaga pada Januari meraih suara 35,6%, meningkat dibanding November 2018 yang meraih suara 32,7%.

Di luar pulau Jawa, suara raihan Jokowi-Ma'ruf meningkat, bila pada November 2018 meraih 46,6%, maka pada Januari 2019 menjadi 48,9%.

Begitu pula dengan pasangan calon Prabowo-Sandiaga, bila pada November 2018 suara raihan sebesar 39,6%, maka pada survei Januari 2019 didapati 42,9%.

Survei median yang pengambilan datanya pada 6-15 Januari 2019 dengan 1.500 responden tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan 'margin of error' 2,5%. (ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid