sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bandingkan visi dan misi debat capres kedua Pilpres 2019

Debat calon presiden 2019 digelar di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (17/2) pukul 20.00 WIB.

Sukirno
Sukirno Minggu, 17 Feb 2019 21:07 WIB
Bandingkan visi dan misi debat capres kedua Pilpres 2019

Debat calon presiden 2019 digelar di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (17/2) pukul 20.00 WIB. Kedua capres menguraikan visi dan misi di sektor lingkungan, sumber daya alam, pangan, energi dan infrastruktur.

Setelah diundi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mendapatkan kesempatan menyampaikan visi dan misi pada debat capres kedua ini. Disusul kemudian oleh capres nomor urut 01 Joko Widodo. Masing-masing capres diberikan waktu tiga menit.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat pemaparan visi misi pada debat kedua. / Antara Foto

Berikut visi dan misi Prabowo Subianto:

Malam hari ini kita berkumpul untuk membahas masalah-masalah yang sangat penting dalam kehidupan bangsa, yaitu infrastruktur, pangan, energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Ini bisa dikatakan inti masalah daripada kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Kami dengan visi bahwa justru di bidang-bidang inilah, untuk menjadi negara yang berhasil, kita harus sungguh-sungguh membangun suatu kemandirian. Kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita harus swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air, agar kita bisa survive sebagai suatu bangsa.

PBB sekarang mengatakan bahwa inilah tiga masalah utama tolok ukur keberhasilan suatu negara. Suatu negara bisa dikatakan bisa berhasil kalau bisa memenuhi pangan untuk rakyatnya, energi untuk rakyatnya, dan air tanpa impor.

Kami kalau berkuasa nanti, Insha Allah dapat mandat dari rakyat, kami akan menjamin pangan tersedia dan harga terjangkau untuk seluruh rakyat Indonesia. Dan kami akan menjamin bahwa produsen, petani, peternak, petambak, nelayan, harus mendapat imbalan penghasilan yang memadai. Itu komitmen kami.

Sponsored

Kami juga akan segera turunkan harga listrik, harga makanan-makanan pokok. Dan kami juga akan menyiapkan pupuk dalam jumlah berapa yang dibutuhkan kami akan siapkan sampai ke petani. Ini komitmen kami. Kami yakin Indonesia bisa berdiri di atas kaki kita sendiri.

Kita akan mengamankan semua sumber-sumber ekonomi bangsa Indonesia. Kita akan menjaga pundi-pundi bangsa Indonesia supaya kekayaan kita tidak mengalir ke luar negeri.

Masalah pokok bangsa kita adalah bahwa kekayaan kita tidak tinggal di republik kita. Ini bukan salah siapapun. Ini salah kita semua sebagai bangsa. Karena itu saya mengajak, marilah kita bersama-sama mencari pemecahan masalah. 

Saya menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Pak Joko Widodo di bidang infrastruktur beliau telah bekerja keras. Namun, namanya demokrasi, saya menawarkan suatu strategi yang akan membawa lebih cepat membawa kemakmuran dan keadilan bagi bangsa Indonesia.

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat pemaparan visi dan misi pada debat kedua. / Antara Foto

Berikut visi dan misi Joko Widodo:

Visi kami adalah Indonesia maju. Di bidang energi. Ke depan kita ingin sebanyak-banyaknya mengurangi pemakaian energi fosil. Sehingga, pemakaian biodiesel, pemakaian green fuel, akan kita kerjakan. Sudah kita mulai dengan melakukan produksi B-20. Ini akan kita teruskan sampai ke B-100 sehingga ketergantungan kita ke energi fosil akan semakin dikurangi dari tahun ke tahun.

Kemudian juga yang berkaitan dengan bidang infrastruktur. Kita tahu, dalam tiga tahun ini telah kita gelontorkan Rp187 triliun dana desa ke desa-desa. Apa yang kita dapatkan dari dana desa ini? Telah dibangun 191.000 kilometer jalan desa, ini jalan produksi yang sangat bermanfaat bagi para petani. Dan juga 58.000 unit irigasi yang telah kita bangun dari dana desa.

Yang ketiga di bidang pangan. Kita ingin ketersediaan pangan, stok pangan, stabilitas harga harus terus kita jaga. Dana saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para petani jagung. 

Kita ingat di 2014, kita masih impor 3,5 juta ton jagung. Tahun 2018 kita hanya impor 180.000 ton jagung. Artinya ada produksi 3,3 juta ton jagung yang telah dilakukan oleh para petani. Ini sebuah lompatan yang besar.

Di bidang lingkungan hidup. Kita ingin kebakaran hutan, kebakaran lahan gambut, tidak terjadi lagi. Dan ini sudah bisa kita atasi. Dalam tiga tahun ini, tidak terjadi kebakaran lahan hutan, kebakaran lahan gambut. Itu adalah kerja keras kita semuanya. Dan kita juga ingin mengurangi sampah plastik di sungai maupun di laut. Saya kira itu dedikasi yang ingin kita berikan untuk Indonesia maju.  

Berita Lainnya
×
tekid