BPN klaim disumbang masyarakat hingga Rp10 miliar

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi), Sudirman Said, mengklaim sumbangan masyarakat untuk dana kampanye kubu paslon nomor urut 02 hampir menyentuh angka Rp10 miliar. 

Dijelaskan Sudirman, sumbangan itu diberikan masyarakat dengan sukarela dalam kunjungan Sandiaga Uno dan Prabowo di sejumlah daerah. Sandi misalnya, telah singgah di 1.000 titik lokasi kampanye. 

"Bayangkan satu tempat itu sumbangan masyarakat Rp10 juta, maka kita sudah terima setara dengan hampir Rp10 miliar itu dari masyarakat," ujarnya usai menyerahkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (2/1).

Dalam pelbagai pertemuan dengan masyarakat itu, menurut Sudirman, selalu ada simpatisan yang memberikan sumbangan. Bahkan, tak sedikit simpatisan Prabowo-Sandi yang rela memberikan ruko atau rumahnya untuk diserahkan menjadi posko pemenangan. 

Pada kesempatan yang sama, Bendahara Umum BPN Prabowo-Sandi, Thomas Djiwandono menambahkan masyarakat yang menyumbang beragam, mulai dari pengemudi gojek, tukang becak dan masyarakat dari berbagai profesi. 

"Jumlahnya pun beragam sesuai dengan kerelaan masing-masing orang. Rata-rata Rp50 ribu, bahkan Rp8 ribu," ujar Tomi, sapaan akrab Thomas. 

Dalam LPDSK yang dilaporkan KPU, Tomi mengatakan, terdapat dana yang tidak dilaporkan. Dana tersebut merupakan dana kelompok sejumlah Rp3,5 miliar. "Dana itu masih berada di luar rekening BPN, sehingga masih belum dapat dilaporkan," jelasnya. 

BPN merilis jumlah dana kampanye tim Prabowo-Sandi di Media Center BPN, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Senin (31/1). Per Desember 2018, total dana kampanye yang terkumpul sebesar Rp 54 miliar dan sebanyak Rp46,6 miliar telah digunakan.

Sandiaga menjadi penyumbang terbesar dana kampanye sebesar Rp39,5 miliar disusul Prabowo sebesar Rp13 miliar. PKS, PAN, dan Partai Demokrat disebut belum menyumbang sama sekali.