sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bukan tol, Prabowo-Sandi bakal bangun infrastruktur lain

Tak ingin mengekor Jokowi, pasangan penantang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menargetkan untuk membangun infrastruktur lain.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 06 Feb 2019 23:24 WIB
Bukan tol, Prabowo-Sandi bakal bangun infrastruktur lain

Tak ingin mengekor Jokowi, pasangan penantang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menargetkan untuk membangun infrastruktur lain. Pemerintahan Joko Widodo disebut-sebut gencar membangun infrastruktur jalan tol.

Anggota Tim Infrastruktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Suhendra Ratuprawiranegara mengatakan, pihaknya akan lebih fokus pada pembangunan infrastruktur publik terutama tata air, sampah, dan perumahan.

Menurut Suhendra, saat ini masyarakat lebih membutuhkan infrastruktur pengolahan air daripada jalan. Sebab, banyak daerah yang kini telah mengalami krisis air.

"Kita akan memfokuskan pada infrastruktur publik, yaitu irigasi untuk air bersih. Di situ kita masih krisis, oh iya tadi saya juga lupa menyinggung perumahan," paparnya kepada Alinea.id usai diskusi publik yang bertajuk Tantangan Ekonomi dan Problematika Insfrastruktur Energi, Pangan dan Lingkungan Hidup yang diselenggarakan oleh Media Center Prabowo-Sandi di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (6/2).

Suhendra menjelaskan jika Prabowo-Sandi terpilih, pihaknya akan fokus dalam pembangunan infrastruktur untuk penampungan air baku, yaitu berupa bendungan, waduk dan juga embung untuk menjamin ketersediaan air bagi masyarakat.

"Nah, air baku kita itu sudah langka. Kami patut apresiasi pemerintahan sekarang, yang membangun 60 waduk, untuk penyediaan air baku. Ke depan ini yang harus kita galakan," ungkapnya.

Selian itu, untuk memenuhi hak masyarakat terhadap air, Prabowo-Sandi akan mengambil alih pengelolaan air yang kini masih dikuasai pihak swasta yaitu Palyja dan Aetra, dan menyerahkannya ke pihak PDAM.

"Jadi nanti yang lebih berperan pengelolaan air adalah PDAM nanti, karena jika mengacu ke Undang-Undang No 7 tahun 2004. Artinya air tak boleh diberikan ke swasta, karena itu berkaitan dengan khalayak hidup orang banyak," paparnya.

Sponsored

Lebih lanjut, Suhendra mengatakan, program pengolahan air ini nantinya akan diungkapkan oleh capres Prabowo Subianto pada debat kedua nanti, untuk diadu dengan gagasan infrastruktur Presiden Joko Widodo. "Nanti saat di debat, ini akan diungkapkan," pungkasnya. 

Berita Lainnya
×
tekid