sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Curhat Prabowo-Jokowi jadi momentum hentikan kampanye hitam

"Harap diingat bahwa kedua sosok ini tampil sebagai capres berdasarkan aspirasi masyarakat Indonesia."

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Minggu, 31 Mar 2019 09:56 WIB
Curhat Prabowo-Jokowi jadi momentum hentikan kampanye hitam

Kedua calon presiden pada Pilpres 2019, sama-sama mengungkapkan kekecewaan atas tuduhan miring yang mereka terima selama ini. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, hal ini menjadi momentum untuk menghentikan kampanye hitam yang selama ini terjadi.

"Refleksi kekecewaan kedua capres yang diungkap dalam debat keempat Pilpres 2019 itu hendaknya mendorong semua pihak mengakhiri kampanye hitam," ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (31/3).

Pada debat keempat Pilpres 2019 yang berlangsung di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3) malam, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan dirinya kerap kali dianggap mendukung dan membela khilafah, yang tak sesuai dengan Pancasila. Padahal, Prabowo mengaku dirinya rela mempertaruhkan nyawa untuk membela Pancasila dan Indonesia.

"Ibu saya seorang nasrani. Saya lahir dari rahimnya seorang nasrani, jadi saya dari umur delapan belas tahun pertaruhkan nyawa saya untuk membela pancasila. Nyawa saya, saya pertaruhkan untuk republik ini," kata Prabowo. 

Menurut Prabowo, tudingan itu dilontarkan oleh sejumlah pendukung Jokowi. Meskipun, Prabowo meyakini Jokowi tidak merestui tindakan yang dilakukan para pendukungnya tersebut.

Senada, Jokowi juga mengungkapkan dirinya kerap dituding sebagai bagian dari partai terlarang, PKI. "Saya kan juga banyak dituduh pak, empat setengah tahun ini saya juga dituduh pak, jokowi itu PKI. Ada menuduh seperti itu," kata Jokowi.

Menurut Bamsoet, pengakuan keduanya bukan semata-mata pernyataan sebagai adu argumentasi dalam debat. Bagi dia, pengakuan tersebut menunjukkan kekecewaan yang dirasakan kedua capres.

"Bahkan Prabowo sampai harus mengungkap sekilas latar belakang ibu yang melahirkannya," ujar Bamsoet.

Sponsored

Dia juga mengatakan, baik Prabowo maupun Jokowi sudah sama-sama menjadi korban kampanye hitam bermuatan fitnah dan ujaran kebencian. Sebab keduanya telah lolos dari berbagai seleksi yang dilalukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tampil di kontestasi Pilpres 2019, sehingga tudingan yang diarahkan pada mereka dipastikan tidak benar. Bamsoet juga menyebut tudingan yang bertujuan mencoreng citra atau kredibilitas kedua sosok capres itu tidak masuk akal.

"Fitnah terhadap kedua sosok capres berpotensi merusak akal sehat. Sebab masyarakat dicekoki pemahaman bahwa institusi negara penyelenggara pemilu bisa meloloskan pribadi bermasalah untuk mengisi jabatan presiden," katanya.

Karena itu, kata Bamsoet, kampanye hitam terhadap dua kandidat presiden RI harus dihentikan. Sebab, fitnah dan ujaran kebencian yang ditujukan ke pribadi capres Joko Widodo maupun capres Prabowo Subianto sama artinya dengan merendahkan martabat bangsa Indonesia.

"Harap diingat bahwa kedua sosok ini tampil sebagai capres berdasarkan aspirasi masyarakat Indonesia," katanya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid