sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Debat capres kelima akan jadi ajang perebutan pemilih gamang

Kelompok undecided voters didominasi kalangan rasional, sehingga kedua paslon harus mampu menunjukkan performa debat yang mengesankan.

Robi Ardianto
Robi Ardianto Rabu, 10 Apr 2019 09:47 WIB
Debat capres kelima akan jadi ajang perebutan pemilih gamang

Direktur Riset Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik (PSDPP), Dedi Kurnia Syah Putra, mengatakan debat terakhir akan jadi ajang perebutan pemilih gamang atau undecided voters oleh kedua pasangan calon baik petahana atau penantang. 

“Dalam debat terakhir, kedua kubu akan berebut pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters)," kata Dedi kepada Alinea.id di Jakarta pada Rabu (10/4). 

Menurutnya, kelompok undecided voters didominasi kalangan rasional, sehingga kedua paslon harus mampu menunjukkan performa debat yang mengesankan. Setidaknya untuk pemilih kalangan tersebut. 

"Tentu saja mereka (undecided voters) lebih rasional dari yang sudah menentukan (pilihan). Kelompok ini dalam proses orientasi mengenali masing-masing kontestan, salah satunya akan memperhatikan performansi debat," ujarnya. 

Menurut Dedi, tidak aneh jika nantinya baik pasangan calon petahana Jokowi-Ma'ruf atau pasangan calon penantang Prabowo-Sandi akan beradu untuk mempertaruhkan diksi dan narasi dalam memengaruhi pemilih gamang.

"Debat terakhir ini akan dihabiskan oleh kedua kubu untuk mempertaruhkan diksi dan narasi. Sebab, ini lebih penting demi meningkatkan elektabilitas pada hari-hari terakhir rapat umum (kampanye terbuka)," ujarnya.

Dedi memprediksi, soal materi yang akan disampaikan oleh keduanya tidak ada yang diuntungkan. Paslon petahana dibayang-bayangi pencapaian ekonomi yang lambat. Namun demikian, paslon 01 memiliki kemampuan narasi yang baik. Sementara paslon 02 diketahui belum memiliki catatan pencapaian dalam bidang ekonomi. 

"Kedua kubu sulit sekali menyentuh persoalan kebijakan, lebih banyak menjual harapan imajiner dan program populis. Untuk itu, debat terakhir ini keduanya akan memaksimalkan waktu untuk tampil mengesankan, tetapi dari perspektif diksi dan narasi," ujar Dedi. 

Sponsored

Dengan demikian, Dedi mengatakan, debat terakhir hanya akan menjadi ajang berburu kesan publik. Padahal, debat capres seharusnya lebih mengarah pada persoalan pokok yakni beradu argumentasi dan kebijakan yang membangun terkait tema.

"Kondisi demokrasi elektoral yang memaksa kedua kubu untuk saling berebut simpati calon pemilih, sehingga mengemukakan sesuatu yang disenangi pemilih, akan lebih diutamakan daripada yang seharusnya," kata Dedi.

"Terlebih debat akan berbincang persoalan ekonomi, di mana petahana tidak memiliki kecukupan catatan prestasi, sementara itu penantang hanya memiliki rencana kerja."

Seperti diketahui, debat terakhir antara capres dan cawapres 01 dan 02 dilakukan pada 13 April 2019 di Hotel Sultan, Jakarta. Tema yang akan diperdebatkan yakni tentang ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid