sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Debat dinilai tak menarik, KPU dikritik

Sebagai penyelenggara pemilu, KPU diminta untuk memikirkan model debat lain.

Robi Ardianto
Robi Ardianto Sabtu, 19 Jan 2019 16:39 WIB
Debat dinilai tak menarik, KPU dikritik

Pascadebat perdana calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) pada Kamis (17/1) lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara, dikritik. Debat perdana kemarin dinilai tidak menarik dan memberikan pengaruh kepada pemilih. 

Mantan Komisioner KPU 2012- 2017, Sigit Pamungkas berharap KPU kembali kepada khitahnya sebagai penyelanggara Pemilu tanpa perlu didikte oleh pihak lain.

"KPU harus kembali sebagai pemegang kendali debat dan tampil percaya diri," kata Sigit saat diskusi 'Debat belum hebat?' di Aceh Connection, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1). 

Sigit mengkritik pemberian kisi-kisi kepada peserta calon debat pilpres. Menurutnya KPU tidak perlu memberikannya kepada peserta, agar peserta debat tampil original dengan segala konsep dan pemikirannya.

Begitupun, soal panelis. KPU tidak perlu meminta persetujuan dari masing-masing pasangan calon.

Anggota KPU hanya perlu melakukan tracking record dari calon panelis. Sebab pemilihan panelis merupakan otoritas KPU yang diatur dalam undang-undang. 

"Yang dibuka untuk disepakati adalah dengan kandidat hanya satu yaitu penentuan moderator," kata Sigit.

Selain moderator, penyelenggara Pemilu harus menggunakan otoritasnya.

Sponsored

Sigit menyarankan agar penyelenggara pemilu memikirkan model debat lainnya. Misalnya saja dengan konsep panelis yang dapat mendebat saat kandidat mengucapkan sesuatu diluar subtansi debat.

Sehingga debat akan lebih menarik jika KPU melakukan evaluasi dan debat dibuat secara terbuka. 

Peneliti senior Populi Center, Afrimadona menimpali tidak menariknya debat perdana karena berkaitan dengan model debat itu sendiri. Desain debat memengaruhi bagaimana jawaban akan diberikan.

Desain dari debat perdana membuat kedua kandidat capres dan cawapres tidak luwes dalam menyampaikan ide-ide aslinya. Dampaknya model debat seperti itu tidak memberikan pengaruh kepada penonton.

"Debat kandidat pertama ini efeknya mungkin belum terlalu besar. Jadi, ke depannya KPU sebaiknya melakukan perubahan model debat," kata dia.

Debat pertama bahkan disebut Afrimadona tidak memberikan efek terhadap pemilih swing voters. Bahkan, beberapa aktivis merasa kecewa dengan jawaban yang dilontarkan oleh kedua kandidat, karena dianggap belum bisa mewakili aspirasi mereka. 

Berita Lainnya
×
tekid