sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IndEX Research: PSI-Perindo buka peluang lolos ke parlemen

Elektabilitas PSI meroket hingga mencapai 4,1% atau sedikit di atas ambang batas parlemen.

Christian D Simbolon
Christian D Simbolon Jumat, 22 Feb 2019 19:58 WIB
IndEX Research: PSI-Perindo buka peluang lolos ke parlemen

Elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Perindo meroket di papan survei Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research. Menurut Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni, kedua parpol anyar itu berpeluang lolos ke parlemen. 

"Dengan memperhitungkan margin of error, Perindo akan menemani PSI sebagai parpol baru yang berpeluang masuk ke parlemen," kata Vivin dalam siaran persnya, Jumat (22/2).  

Hasil sigi IndEX menunjukkan PSI meraup elektabilitas sebesar 4,1% sedangkan Perindo elektabilitasnya sebesar 3,4%. Di bawah kedua parpol itu, tercatat ada PPP (3,2%), PKS (3%), PAN (2,8%) dan Hanura (1,1%), PBB (0,8%), PKPI (0,3%), Berkarya (0,6%) dan Garuda (0,2%).

Menurut Vivin, lompatan elektabilitas PSI salah satunya disebabkan model kampanye politik PSI yang 'riang'. PSI misalnya berkampanye dengan meluncurkan video pendek Ketua Umum PSI Grace Natalie yang menimbulkan perbincangan publik. 

Di salah satu video yang diunggah di akun Twitter resmi PSI, Grace membagi tips bernapas yang baik dan benar. "Video PSI tersebar luas di berbagai platform media sosial termasuk grup-grup WhatsApp," kata Vivin.  

 

Dalam siaran pers itu, Vivin tak menjelaskan berapa kenaikan elektabilitas PSI dan alasan Perindo naik elektabilitasnya. Jika PSI melejit, sigi IndEX Research justru menunjukkan elektabilitas PDI-Perjuangan (PDI-P) justru turun drastis. 

Sponsored

"Saat ini elektabilitas PDIP tinggal 22,9%. Penurunan tajam capaian elektabilitas PDIP diperkirakan karena migrasi pemilih Muslim ke partai-partai nasionalis lainnya," kata Vivin. 

Vivin mengatakan, faktor paling kuat yang menandai fenomena penurunan elektabilitas PDI-P adalah bergabungnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke PDI-P

"Memori kasus penistaan agama pada Pilkada DKI terus terjaga, terlebih momentum reuni Alumni 212 yang tak pernah surut dukungan luas masyarakat," kata Vivin.

Menurut dia, kemana larinya suara pemilih PDI-P perlu ditelisik lebih lanjut. Namun, ada indikasi suara PDI-P lari ke parpol-parpol lain yang sama-sama berhaluan nasionalis seperti Golkar, Gerindra, Demokrat atau bahkan PSI.  

Vivin menyebutkan parpol-parpol seperti Gerindra, Golkar dan Demokrat yang cenderung stabil. "Elektabilitas Gerindra masih berada pada angka 14,8%, Golkar 10,5% dan Demokrat 4,7%. NasDem sedikit mengalami kenaikan menjadi 4,3 persen," tutut Vivin. (Ant)
 

Berita Lainnya
×
tekid