sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indo Barometer: Jokowi-Ma'ruf hanya kalah jika 40% pendukung golput

Jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi sebesar 17,2%.

Robi Ardianto
Robi Ardianto Selasa, 02 Apr 2019 16:17 WIB
Indo Barometer: Jokowi-Ma'ruf hanya kalah jika 40% pendukung golput

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih berkibar di papan survei Indo Barometer. Hasil survei terbaru lembaga pimpinan M Qodari itu menunjukkan pasangan petahana mengantongi elektabilitas hingga 50,2%. Pasangan Prabowo-Sandi hanya meraup 32% suara responden. 

Dengan selisih elektabilitas sebesar 18,8% dan sisa masa kampanye kurang dari 15 hari, peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli mengatakan, sulit bagi pasangan Prabowo-Sandi mengejar elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, Jokowi-Ma'ruf hampir pasti memenangi Pilpres 2019.

"Namun, kemenangan itu akan batal jika pendukung Jokowi-Ma'ruf golputnya mencapai 40%, sementara pendukung Prabowo-Sandi tidak ada golputnya," kata Hadi saat memaparkan hasil survei Indo Barometer di Hotel Century Park, Jakarta, Selasa (2/4).

Survei digelar pada periode 15-21 Maret dengan melibatkan 1.200 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95% dengan batas galat sekitar 2,83%. 
 
Hadi memaparkan setidaknya ada lima indikator kemenangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Pertama, mayoritas publik Indonesia puas atas kinerja Jokowi sebagai petahana. "Sebesar 64,4% mayoritas masyarakat puas terhadap kinerja Joko Widodo sebagai presiden dan yang tidak puas sebesar 31,6%," ujarnya. 

Indikator kedua, kualitas personal Jokowi lebih baik dibanding Prabowo. Menurut Hadi, setidaknya ada dua aspek kualitas yang dinilai, yaitu kepribadian dan kemampuan.

"Jokowi lebih unggul dalam sejumlah aspek kepribadian, yaitu berpengalaman 88,3%, perhatian dan dekat rakyat 86,2%, pintar dan intelektual 84,4%, mampu memimpin 77,7%, Islami dan taat beragama 74,5%, jujur dan bersih dari korupsi  sebesar 67,8%," katanya.

Di sisi lain, sebanyak 83,2% responden menilai Prabowo unggul dalam ketegasan dan 79,9% responden menilai Prabowo berwibawa sebagai pemimpin. Indikator ketiga, tiga kartu Jokowi sangat disukai masyarakat. 

Hasil survei Indo Barometer, kata Hadi, menunjukkan bahwa 85% masyarakat menyukai tiga kartu sakti Jokowi. Indikator keempat, mayoritas pemilih menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding Prabowo. 

Sponsored

"Sebesar 45,5% responden Islam menyatakan paling terwakili oleh Jokowi, sedangkan 30% responden merasa terwakili oleh Prabowo Subianto. Tidak menjawab atau tidak tahu 24,5%," katanya.

Indikator kelima yang menjadi penentu kemenangan Jokowi-Maruf, lanjut Hadi, ialah keunggulan pasangan petahana yang merata di berbagai segmen pemilih, seperti jenis kelamin, desa-kota, pulau, agama, usia, pendidikan dan lainnya. 

Hadi menjelaskan, elektabilitas petahana sebenarnya turun jika dibandingkan hasil survei serupa yang digelar Indo Barometer pada Februari lalu. Ketika itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf unggul hingga 21,3% jika dibandingkan Prabowo-Sandi.

Pada survei Februari, elektabilitas Jokowi sebesar 51,2% sedangkan Prabowo sebesar 31,8%. Sebanyak 16,1% masih merahasiakan pilihannya. "Tercatat capres petahana Joko Widodo masih memiliki elektabilitas lebih tinggi dari Prabowo," katanya. 

Dalam surveinya, Indo Barometer menggunakan metode ekstrapolasi untuk memprediksi pemenang Pilpres 2019 dengan membagi secara proporsional 17,2% pemilih yang belum menentukan pilihan. Hasilnya Jokowi-Ma'ruf unggul dengan raupan 61,35% sedangkan Prabowo-Sandi hanya mengantongi 38,65%. 

Berita Lainnya
×
tekid