sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi kuasai panggung debat

Jokowi dianggap menguasai materi debat, Prabowo kerap blunder.

Robi Ardianto Rakhmad Hidayatulloh Permana Armidis
Robi ArdiantoRakhmad Hidayatulloh Permana | Armidis Senin, 18 Feb 2019 01:29 WIB
Jokowi kuasai panggung debat

Calon presiden nomor urut 01 tampil memesona dalam debat kedua Pilpres 2019. Menurut analis politik Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah Putra, Jokowi mampu menampilkan capaian-capaian pemerintahannya secara baik di bidang energi, infrastruktur dan sumber daya alam (SDA). 

"Prabowo tidak menawarkan hal baru terkait tema, sementara Jokowi diuntungkan dengan apa yang telah dilakukan. Secara umum Jokowi lebih menguasai, performa komunikasinya cukup baik. Jika harus ada skor, saya rasa 3-2 cukup adil," kata Dedi saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Minggu (17/2).

Selain ketiga bidang itu, debat kedua kandidat yang digelar di Hotel Sultan itu juga mengambil tema pangan dan lingkungan hidup. Menurut Dedi, Prabowo tampil sedikit lebih baik di kedua bidang itu. 

Lebih jauh, Dedi menilai, Prabowo juga cukup jeli melihat pembangunan selama ini tidak beriringan dengan pemerataan kesejahteraan rakyat. Alhasil, pembangunan kerap tidak efisien dan efektif. 

"Hanya saja, Prabowo tidak juga menyampaikan solusi keberlanjutan dari pembangunan yang akan ia lakukan dalam bidang infrastruktur," kata Dedi. 

Hal senada diungkapkan analis politik Exposit Strategic Arief Susanto. Selain tampil memesona dengan berbekal data numerik dan catatan-catatan kebijakan pemerintah sepanjang kepemimpinannya, Jokowi juga mampu memainkan emosi lawan dengan cara menohok lewat serangan tajam. 

"Jokowi bukan hanya lebih artikulatif, tetapi juga terkesan meyakinkan. Sedangkan Prabowo sebagai penantang, justru kurang mampu mengeksploitasi kelemahan kebijakan petahana," ujar dia. 

Jokowi memang tampil lebih percaya diri ketimbang di debat perdana. Pada segmen debat eksplorasi misalnya, Jokowi sempat mementahkan rencana Prabowo mendirikan BUMN khusus perikanan. Menurut Jokowi, pemerintah sudah mempunyai sejumlah BUMN di bidang perikanan guna meningkatkan kesejahteraan nelayan. 

Sponsored

"Sebaliknya, meski juga percaya diri, Prabowo tidak banyak mengeksplorasi program kerja dan tidak mampu mengefisienkan waktu. Serangan-serangan Prabowo relatif bisa dimentahkan Jokowi karena keterbatasan data, padahal tidak semua data yang dikemukakan Jokowi itu akurat," tuturnya. 

Klaim kemenangan Jokowi itu diamini oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya. Menurut Yunarto, dalam debat kali ini, Jokowi menang telak. "Hal itu bisa kita lihat dari bagaimana Jokowi menunjukkan dirinya sebagai presiden yang bekerja. Dia menunjukkan data dan makna, dari apa yang dia lakukan selama ini," jelasnya. 

Hal sebaliknya, kata Yunarto, justru ditunjukkan Prabowo. Saat ditanya Jokowi rencana Prabowo untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn Indonesia pada debat segmen kelima, Ketua Umum Partai Gerindra itu sempat gagal paham. 

Prabowo sempat memastikan kembali pertanyaan itu kepada lawan debatnya. "Yang bapak maksud unicorn? Unicorn, maksudnya apa itu? Yang online-online itu? Iya, itu?" tanya Prabowo sebelum menjawab pertanyaan Jokowi.

Unicorn adalah istilah untuk perusahaan rintisan dengan valuasi di atas US$1 miliar atau setara Rp14 triliun. Menurut Yunarto, lemahnya pemahaman Prabowo di bidang e-commerce bakal merugikan elektabiltasnya sebagai penantang. 

"Sehingga ini jadi pandangan buruk untuk pemilihnya dari kalangan milenial. Selain itu, setidaknya enam kali Prabowo setuju dengan (pernyataan) Jokowi. Tim Prabowo seperti tak membekalinya dengan data yang baik," tuturnya.

Tanggapan dua kubu 

Juru bicara bidang pangan dan lingkungan hidup Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Gari Primananda, mengakui calon presiden jagoannya tampil lebih bertahan. Namun demikian, Gari mengatakan, langkah bertahan Prabowo menunjukkan sikap kenegarawanan untuk tidak mempermalukan lawan debat. 

"Itu sisi kenegarawanan Prabowo. Dari debat pertama tidak menyerang, menghargai perbedaan dan bahkan banyak menyepakati Pak Jokowi. Dia tidak menyerang meskipun lawannya sudah lemah. Meskipun saya agak gregetan tapi itulah sisi kebangsawanan Prabowo," kilah Gari.

Koordinator juru debat Prabowo-Sandi, Ledia Hanifah mengatakan, timnya bakal menyiapkan sistematika data yang lebih baik agar mudah diingat Prabowo. "Struktur data yang memudahkan untuk diingat dan disampaikan," tandas dia.

Anggota tim digital Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Tsamara Amany mengatakan, Jokowi tampil jauh lebih baik ketimbang Prabowo di isu-isu yang dekat dengan generasi milenial. 

"Saya kira hari ini anak muda patut bangga memiliki Presiden Pak Jokowi. Jokowi mampu bahas soal unicorn. Pak Jokowi juga paham soal bagaimana hadapi tantangan 4.0. Beliau juga bicara di level teknis," tuturnya.

 

Berita Lainnya
×
tekid