sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kampanye di 2019, Prabowo-Sandiaga tinggalkan politik identitas

Pasangan calon nomor urut 02 tidak akan lagi menggunakan politik identitas saat kampanye, melainkan mengarah pada kegiatan yang produktif.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Selasa, 01 Jan 2019 11:37 WIB
Kampanye di 2019, Prabowo-Sandiaga tinggalkan politik identitas

Prabawo Subianto-Sandiaga Uno berencana meninggalkan cara lama saat berkampanye di tahun 2019. Pasangan calon nomor urut 02 tersebut mengaku tidak akan lagi menggunakan politik identitas saat kampanye, melainkan mengarah pada kegiatan yang sifatnya lebih produktif. 

Demikian disampaikan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabawo-Sandi, Irfan Yusuf Hasyim atau yang akrab disapa Gus Irfan. 

“Alhamdulillah politik identitas sudah mulai berkurang, setiap saya dampingi pak Prabowo dan Bang Sandi ke daerah hampir sudah tak ada lagi. Kita juga berusaha menghindari politik identitas karena kita paham ini bukan pertandingan antara NU dan bukan NU,” kata Gus Irfan.

Gus Irfan mengatakan, ke depan saat berkampanye Prabawo-Sandi akan lebih fokus menyampaikan program-program ekonomi yang akan dilaksanakan bila memenangi Pilpres 2019 nanti.

Program-program ekonomi itu, kata Gus Irfan, merupakan jawaban dari persoalan yang dialami masyarakat di tingkat akar rumput, seperti petani, buruh hingga ibu rumah tangga.

"Ketika kita berkeliling ke daerah-daerah pasti ada keluhan dari warga, terutama dari petani," paparnya.

Gus Irfan mengatakan, salah satu persoalan ekonomi yang menjadi fokus Prabowo-Sandi yakni menekan subtitusi impor. Pasalnya, menurut kubu Prabowo-Sandi, banyak bahan baku yang menjadi panganan pokok kerap tak stabil lantaran banyak dihasilkan dari impor.

"Maka kami sampaikan ke masyarakat bahwa dengan Prabawo-Sandi jadi presiden dan wakil presiden, kita akan berusaha mengurangi impor. Sebagai gantinya, apapun yang bisa diproduksi di Indonesia, khsusnya bahan pokok akan kita produksi sendiri," ujarnya.

Sponsored

Adapun Prabowo Subianto pada malam pergantian tahun 2018 menggelar doa bersama anak yatim di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tak hanya anak yatim, Prabowo juga mengundang kaum disabilitas.

Doa bersama digelar di ruang tengah kediaman Prabowo. Ia bersama anak yatim dan kaum disabilitas memanjatkan doa untuk bersyukur dengan apa yang telah dilalui di 2018 dan harapannya untuk tahun 2019.

"Semoga kebaikan dan ridha Allah SWT, selalu menyertai seluruh rakyat Indonesia di tahun 2019 ini," kata Prabowo.

Sementara Juru bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang ikut dalam doa bersama tersebut mengatakan kegiatan doa bersama tersebut pada prinsipnya adalah silaturahmi Prabowo dengan dengan para penyandang disabilitas, anak yatim dan anak-anak pengajian.

Usai menggelar doa bersama, Prabowo kemudian menghadiri muhasabah akhir tahun di Masjid At Taqwa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang berjarak kurang lebih 500 meter dari kediamannya.

Mengenakan kemeja biru lengan panjang lengkap dengan peci hitamnya, Prabowo berkomentar singkat usai menghadiri muhasabah yang dihadiri tokoh ulama dan masyarakat sekitar. Ia berharap di tahun 2019, kebaikan selalu menyertai rakyat Indonesia.

"Mudah-mudahan semua mendapat kebaikan," kata Prabowo.

Berita Lainnya
×
tekid