sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KPU diusulkan tiru debat Pilpres AS 

"Kalau diperlukan kami menawarkan debat tarung bebas di antara dua pihak."

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Selasa, 22 Jan 2019 20:53 WIB
KPU diusulkan tiru debat Pilpres AS 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI diminta memperbaiki desain debat Pilpres 2019. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso mengusulkan agar KPU berkaca pada desain debat Pilpres Amerika Serikat pada 2016. 

"Kalau diperlukan kami menawarkan debat tarung bebas di antara dua pihak. Kita melihat negara lain seperti Amerika Serikat antara Clinton dan Trump. Dari sisi magnetnya bisa kita terapkan dengan cita rasa Indonesia," ujar di Pusat Media Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa(22/1)

Pilpres AS pada 2016 diikuti oleh Hillary Clinton dan Donald Trump. Dalam rangkaian debat yang digelar, tak hanya beradu gagasan berbasis data, keduanya juga kerap baku debat terkait personal masing-masing kandidat. 

Adapun debat perdana Pilpres 2019 digelar KPU di Hotel Bidakara, pekan lalu. Menurut Priyo, debat yang mempertemukan pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi itu terkesan kaku dan normatif. Para paslon pun, ia nilai, gagal mengeksplorasi visi misi mereka. 

Karena itu, Priyo bakal mengusulkan agar desain debat dibuat lebih terbuka dan tanpa sontekan. "Format debat yang kita maksud untuk menjawab keraguan beberapa pihak karena ada yang tertangkap kamera TV membawa sontekan. Ini yang harus kita cegah dan debat besok harus lebih natural," ungkapnya.

Ketua DPP Partai Gerindra Rahayu Saraswati turut sumbang saran. Menurutnya, debat pilpres harus ditujukan kepada swing voter dan undecided voter yang angkanya berada di kisaran 15%. Karena itu, ia meminta KPU menyiapkan tempat bagi perwakilan swing voter di panggung debat. 

"Jadi nanti undangan harus diisi oleh para swing voter dan undecided voter. Sekitar 50 orang yang harus di-filter oleh KPU dan tentunya sebagai penyelenggara negara harus netral," ujarnya.  

Wasekjen PAN Faldo Maldini mengkritik performa para kandidat di panggung debat perdana. Menurut dia, para paslon cenderung masih berbicara kepada para pendukungnya saja. Padahal, paslon yang terpilih nantinya akan menjadi pasangan presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia. 

Sponsored

"Debat ini ada lima tahap, dan ini pertama dan longest election. Kami melihat keduanya masih berbicara kepada pendukungnya saja. Ke depannya kedua capres harus bisa mengubahnya menjadi cara berbicara kepada seluruh bangsa Indonesia," pungkasnya.
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid